Mas Karebet ( Sultan Hadiwijaya ) | |
---|---|
Pendiri Kesultanan Pajang | |
Masa jabatan 1554–1582 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Mas Karebet 1549 |
Meninggal | 1582 |
Agama | Islam |
Pasangan | Ratu Mas Cempaka binti Sultan Trenggana |
Anak |
|
Orang tua |
|
Denominasi | Sunni |
Dikenal sebagai | Wali Songo |
Pemimpin Muslim | |
Pendahulu | Sunan Prawoto |
Penerus | Arya Pangiri |
Mas Karèbèt atau sering disebut Joko Tingkir adalah Pendiri Kesultanan Pajang yang memerintah dari tahun 1568-1582 dengan bergelar Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya. Meski sering dijadikan tokoh dongeng di dalam Babad, Hadiwijaya merupakan pemimpin Islam Jawa yang sangat ilmiah, dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Ini terbukti dalam Serat Nitisruti, literatur peninggalan Kesultanan Pajang yang masih otentik dan belum di-Babad-kan.
Sultan Hadiwijaya adalah putra dari Pangeran Kebo Kenongo (Ki Ageng Pengging), yang merupakan putra dari Jaka Sengara (Pangeran Andayaningrat/Ki Ageng Pengging Sepuh).
Sementara Pangeran Andayaningrat adalah putra dari Harya Pandaya, yang dalam catatan Silsilah Pengging, dikenal sebagai Pangeran Harya Pandaya III. Harya Pandaya merupakan anak Harya Pandaya II /Harya Bubaran yang masih keturunan Mahapatih Gajah Mada.
Sejak kecil Hadiwijaya diasuh oleh Nyai Ageng Tingkir. Kemudian menjadi murid Sunan Kalijaga. Kesuksesan karirnya dimulai sejak ia mengabdi pada Kesultanan Demak dan menikah dengan Ratu Mas Cempaka, putri dari Sultan Trenggana.Semenjak itulah, posisinya cukup berpengaruh di kalangan keluarga Kraton Demak. Sehingga ia pun didukung oleh Ratu Kalinyamat untuk memulihkan kestabilan politik Demak, peristiwa itu menyebabkan berdirinya Kesultanan Pajang.