Afrika Sub-Sahara

Peta geografis Afrika, memperlihatkan batas ekologis yang membentuk area sub-Sahara.
Peta batas-batas negara yang dihubungkan dengan batas-batas ekologis.

Afrika sub-Sahara adalah istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan negara-negara di benua Afrika yang tidak dianggap termasuk bagian Afrika Utara. Pada abad ke-19, di Eropa dan Dunia Barat wilayah ini kadang-kadang disebut sebagai Black Africa atau Afrika Hitam. Afrika secara keseluruhan umumnya dahulu dikenal sebagai "benua Hitam", sebuah istilah yang sebetulnya biasanya dimaksudkan untuk menyebut wilayah Sub-Sahara. Pemakaian istilah ini sebagian disebabkan oleh warna kulit penduduk pribumi di sana, dan sebagian lagi terutama disebabkan oleh karena benua itu belum sepenuhnya dipetakan atau dijelajahi oleh orang-orang Barat. Istilah-istilah ini pada masa sekarang sudah menjadi istilah yang usang atau kuno, dan malah sering dianggap sebagai istilah yang melecehkan. Lebih lanjut, istilah ini sering kali menyesatkan, karena banyak orang Afrika yang berkulit hitam juga merupakan pribumi di Afrika Utara.

Sejak akhir Zaman es, wilayah Afrika utara dan sub-Sahara telah dipisahkan oleh iklim yang luar biasa keras di daerah Gurun Sahara yang jarang penduduknya, membentuk sebuah rintangan alami yang dilalui hanya oleh Sungai Nil. Istilah masa kini untuk "sub-Sahara" digunakan untuk memperlihatkan gambaran umum bahwa Utara sebagai bagian atas dan Selatan sebagai bagian bawah. Afrika Tropis adalah sebuah alternatif nama modern, yang digunakan untuk ekologi tropis dari wilayah tersebut. Namun, jika dipergunakan secara saksama, istilah ini akan mencakup juga Afrika Selatan, yang sebagian besar wilayahnya ada di luar wilayah Tropis garis katulistiwa bumi.

Pada umumnya, Afrika Sub-Sahara adalah wilayah termiskin di dunia, yang diakibatkan oleh warisan penjajahan kolonial, neokolonialisme, konflik antar-etnis, dan perselisihan politik. Wilayah ini terdiri dari banyak negara-negara paling terbelakang di dunia. (Lihat Ekonomi di Afrika). Afrika Sub-Sahara, khususnya Afrika Timur, dinyatakan oleh ahli ilmu genetika sebagai tempat kelahiran ras manusia. Mitokondria Eve, jenis wanita nenek moyang seluruh umat manusia, kemungkinan masih ada pada masa kini di Ethiopia atau Tanzania. Afrika Sub-Sahara merupakan situs dari banyak kekaisaran dan kerajaan, termasuk Nubia, Axum, Wagadugu (Ghana), Mali, Nok, Songhai, Kanem-Bornu, Benin, dan Zimbabwe Raya.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in