Agama di Turki

Komposisi penganut agama di Turki (2016)[1]

  Islam Sunni (85%)
  Islam Syi'ah/termasuk Islam Alawi (4%)
  Kristen (2%)
  Agama lainnya (2%)

Turki adalah salah satu dari negara mayoritas Islam yang menganut paham sekuler. Di Turki urusan Agama terpisah dengan urusan negara dan pemerintahan. Sebagian besar penduduk Turki menganut agama Islam dengan persentase sebesar 89% umat muslim dari keseluruhan penduduk Turki.[2] Sebagian besar muslim di Turki mengikuti paham sunni dan sebagian kecil lainnya dalah kaum Syi'ah yang terdiri berbagai sekte, seperti Alevi, Ja'fari, dan Alawi. Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian sosial Prancis Ipsos, agama Kristen adalah agama terbesar kedua di Turki dengan persentase sekitar 2% dari keseluruhan penduduk Turki.[3] Sebagian besar orang Kristen di Turki berasal dari denominasi gereja-gereja ritus timur. Denominasi Kristen yang terdapat di Turki saat ini antara lain adalah Gereja Apostolik Armenia, Gereja Ortodoks Siria, Gereja Ortodoks Yunani, Antiokhia Yunani, Gereja Ortodoks Bulgaria, Gereja Ortodoks Georgia, Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Kaldea, dan sebagian kecil lainnya adalah penganut paham protestanisme.[4][5][6]

Terdapat juga orang-orang Yahudi di Turki. Kehadiran Yahudi di Turki sudah ada sejak abad ke-5 Masehi dan terdapat pula gelombang migrasi orang-orang Yahudi dari Spanyol dan Portugal ketika masa Kesultanan Utsmaniyah berkuasa di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Turki. Sebagian besar orang Turki keturunan Yahudi telah bermigrasi ke Israel, tetapi masih terdapat populasi orang Yahudi yang bertahan tinggal Turki. Orang Yahudi di Turki diperkirakan berjumlah sekitar 17.400 sampai 18.000 jiwa.[7][8]

Komposisi agama penduduk Turki adalah 89% menganut agama Islam dari berbagai denominasi. Sebagian besar muslim di Turki menganut paham sunni dengan persentase 85% dari total keseluruhan penduduk Turki, pengikut paham Islam Syi'ah berjumlah 4% dari total penduduk Turki. Kaum muslim Syi'ah di Turki terdiri dari berbagai kelompok, antara lain Alevi, Ja'fari, dan Alawi. Orang-orang yang menyatakan dirinya tidak beragama sebanyak 7%, dan persentase pemeluk agama Kristen dengan berbagai denominasi tercatat sebesar 2%, selain itu terdapat 2% pemeluk agama lainnya.[3]

Turki secara resmi menyatakan diri sebagai negara yang menganut paham sekular. Hal ini tercantum dalam amendemen konstitusi negara Turki tahun 1924.[9] Reformasi di Turki yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Atatürk telah mengubah bentuk pemerintahan Turki menjadi Republik dan meresmikan pemisahan urusan agama dan urusan negara. Walaupun begitu, di Turki terdapat pendidikan agama di tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah milik pemerintah meskipun mata pelajaran yang diajarkan hanya pelajaran agama Islam versi Sunni. Masuknya pelajaran agama di sekolah-sekolah di Turki memicu kontroversi mengenai komitmen Turki sebagai negara sekuler. Keinginan Turki untuk bergabung dalam organisasi Uni Eropa tehambat akibat penolakan dari negara-negara Eropa lain yang mempertanyakan komitmen Turki dalam penegakan Hak Asasi Manusia di negarnya disamping alasan tersirat lain yang meragukan apakah sebuah 'negara muslim' seperti Turki dapat begabung dan menyesuaikan diri dalam Uni Eropa.[10][11] Para politisi di Turki menyindir penolakan ini dengan menyebut Uni Eropa sebagai 'klub Kristen' yang sampai kapanpun tidak akan menerima Turki untuk bergabung sebagai bagian dari Uni Eropa.[12][13]

  1. ^ "Religion, Ipsos Global Trends". Ipsos. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2017. 
  2. ^ "The World Factbook — Central Intelligence Agency". www.cia.gov (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-20. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  3. ^ a b https://web.archive.org/web/20090325005232/http://www.konda.com.tr/html/dosyalar/ghdl%26t_en.pdf. Diakses tanggal 2017-12-07.
  4. ^ "Armenian in Istanbul: Diaspora in Turkey welcomes the setting of relations and waits more steps from both countries - News | ArmeniaNow.com". www.armenianow.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-09. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  5. ^ "Foreign Ministry: 89,000 minorities live in Turkey". 2010-05-01. Archived from the original on 2010-05-01. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  6. ^ Bildung, Bundeszentrale für politische. "Christen in der islamischen Welt | bpb". www.bpb.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2017-12-08. 
  7. ^ "Turkey Virtual Jewish History Tour". www.jewishvirtuallibrary.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-08. 
  8. ^ Maltz, Judy (2016-04-15). "Why Jews in Terror-stricken Turkey Aren't Fleeing to Israel – Yet". Haaretz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-08. 
  9. ^ http://www.worldstatesmen.org/Turkeyconstitution1924.pdf. Diakses tanggal 2017-12-08
  10. ^ "Turki Ditolak Masuk Uni Eropa karena Islamofobia? | Republika Online". Republika Online. 2012-08-08. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  11. ^ "Lima hal seputar pertikaian Turki dan anggota Uni Eropa". BBC Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2017-03-13. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  12. ^ "Muslims in Europe: Country guide" (dalam bahasa Inggris). 2005-12-23. Diakses tanggal 2017-12-08. 
  13. ^ "Turkish writer: EU as Christian club will never admit Turks | Prague Monitor". praguemonitor.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-08. Diakses tanggal 2017-12-08. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy