Agrippina Minor | |
---|---|
Augusta | |
Permaisuri Romawi | |
Berkuasa | 1 Januari 49 – 13 Oktober 54 |
Kelahiran | 6 November 15 M Oppidum Ubiorum (Köln) |
Kematian | 23 Maret 59 (umur 43) Misenum |
Pemakaman | |
Pasangan | Gnaeus Domitius Ahenobarbus Gaius Sallustius Crispus Passienus Claudius |
Keturunan | Nero |
Wangsa | Dinasti Yulius-Klaudius |
Ayah | Germanicus |
Ibu | Agrippina Maior |
Julia Agrippina (6 November 15 - 23 Maret 59), juga disebut Agrippina Minor, adalah seorang permaisuri Romawi dan salah satu wanita paling penting di Romawi pada masa Dinasti Yulius-Klaudius. Ayahnya adalah Jenderal Germanikus yang pernah menjadi calon pewaris Kekaisaran Romawi pada masa Kaisar Tiberius. Ibunya adalah Agrippina Maior, cucu Kaisar Romawi yang pertama, Augustus Ia juga adalah adik Kaisar Caligula, keponakan dan istri keempat Kaisar Klaudius yang menggantikan Caligula, serta ibu Kaisar Nero yang menggantikan Klaudius.
Catatan sejarah kuno maupun modern menyebut Agrippina sebagai sosok yang ambisius, kejam, dan mendominasi. Banyak sejarawan kuno yang menuduh Agrippina meracuni suaminya, Klaudius, meskipun rinciannya berbeda-beda.[1]
Agrippina banyak berperan dalam berbagai konflik pewaris. Ia berperan sebagai penasihat di balik tirai berkat hubungannya dengan tokoh-tokoh penting Romawi. Ia berhasil memastikan agar Nero, putranya, menjadi calon pewaris takhta. Klaudius sadar akan rencana Agrippina, tetapi wafat pada tahun 54 (mungkin diracun oleh Agrippina), dan kemudian Nero naik takhta. Agrippina sangat berpengaruh terhadap diri Nero pada tahun-tahun awalnya sebagai kaisar. Namun, pada tahun 59, Nero mengakhiri riwayat Agrippina dengan memerintahkan pembunuhannya.