Back Ahmoses I Afrikaans 1 አሕሞስ Amharic أحمس الأول Arabic احموس الاول ARZ Amosis I AST АхӀмос I AV I Ahmos Azerbaijani Яхмас I Byelorussian Яхмас I BE-X-OLD Яхмос I Bulgarian
| Ahmose I | ||||||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
 A fragmentary statue of Ahmose I, Metropolitan Museum of Art. | ||||||||||||||||
| Firaun | ||||||||||||||||
| Masa pemerintahan | c. 1539–1514 BCE (Conventional Egyptian chronology) (Diperdebatkan) 25 tahun di Manetho (18th Dynasty) | |||||||||||||||
| Pendahulu | Kamose (Mesir Hulu), Khamudi (Mesir Hilir) | |||||||||||||||
| Pengganti | Amenhotep I | |||||||||||||||
| ||||||||||||||||
| Pasangan | Ahmose-Nefertari, God's Wife of Amun, Ahmose-Sitkamose, Ahmose-Henuttamehu | |||||||||||||||
| Anak | Princess Ahmose-Meritamon Princess Ahmose-Sitamun Prince Siamun Prince Ahmose-ankh Amenhotep I Prince Ramose possibly Mutnofret | |||||||||||||||
| Ayah | Seqenenre Tao II | |||||||||||||||
| Ibu | Ahhotep I | |||||||||||||||
| Makam | Mummi ditemukan di Deir el-Bahri, tetapi asal-mulanya kemungkinan dimakamkan di Abydos | |||||||||||||||
| Monumen | Istana di Avaris, Biara Amun di Karnak, Biara Montu di Armant | |||||||||||||||
Ahmose I (kadang-kadang ditulis Amosis I, "Amenes" dan "Aahmes" dan berarti Lahir dari Bulan) adalah firaun Mesir Kuno dan pendiri dinasti kedelapan belas Mesir. Ia adalah anggota keluarga kerajaan Thebes. Ayahnya, Seqenenre Tao II, dan saudaranya, Kamose, adalah firaun pada masa dinasti ketujuh belas Mesir. Pada masa kekuasaan ayahnya, Thebes mulai memberontak melawan Hyksos yang menguasai Mesir Hilir. Ketika Ahmose masih berusia tujuh tahun, ayahnya tewas.[3] Selanjutnya, saat masih berumur sepuluh tahun, saudaranya Kamose meninggal setelah berkuasa selama tiga tahun. Maka Ahmose I menggantikan saudaranya sebagai firaun.
Pada masa kekuasaannya, ia menyelesaikan pengusiran Hyksos dari delta sungai Nil. Ahmose I merestorasi kekuasaan Thebes atas seluruh Mesir dan mempertegas kembali kekuatan Mesir di Nubia dan Kanaan. Ia lalu mereorganisir pemerintahan negara, membuka kembali tambang-tambang dan jalur perdagangan, dan juga melancarkan proyek pembangunan besar. Masa kekuasaannya menjadi fondasi bagi periode Kerajaan Baru, saat Mesir mencapai puncak kejayaannya.
- ^ a b c d e Clayton (2006) p. 100.
- ^ a b c Wiener and Allen (1998) p. 3.
- ^ Shaw. (2000) hal. 199.