Aji Raden Muhammad Ayub | |
---|---|
Sultan Gunung Tabur | |
Masa jabatan 1951–1960 | |
Bupati Berau ke-1 | |
Masa jabatan 1960–1964 | |
Presiden | Sukarno |
Gubernur | APT Pranoto Abdoel Moeis Hassan |
Pendahulu Jabatan baru | |
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat | |
Masa jabatan 1972–1977 | |
Presiden | Suharto |
Daerah pemilihan | Kalimantan Timur |
Masa jabatan 1982–1983 | |
Daerah pemilihan | Kalimantan Timur |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1917 Gunung Tabur, Hindia Belanda |
Meninggal | 1983 (umur 65–66) Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia |
Partai politik | NU (1952–1973) PPP (1973–1983) |
Anak | Aji Raden Muhammad Bachrul Hadi |
Profesi | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
H. Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1917–1983) adalah mantan Bupati Berau yang pertama sekaligus Sultan Gunung Tabur yang terakhir, sebelum didirikan kembali pada tahun 2016.[1] Ayub diangkat menjadi bupati oleh Gubernur A.P.T. Pranoto pada tahun 1960 dan menjabat sebagai bupati hingga digantikan oleh Yunuzal Yunus pada tahun 1964 akibat desakan dari Pangdam IX/Mulawarman saat itu, Brigjen Soehario.[2]
Selain itu, Ayub juga merupakan salah satu tokoh terkemuka NU di Kalimantan Timur dan duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur mewakili partai tersebut, sebelum pada masa Orde Baru menjadi anggota PPP.[3]