Diameter | 8,8×1026 m (28.5 Gpc atau 93 Gly)[1] |
---|---|
Volume | 4×1080 m3[2] |
Massa (materi biasa) | 1053 kg[3] |
Massa jenis | 9,9×10−30 g/cm3 (sama dengan 6 proton per meter kubik ruang angkasa)[4] |
Usia | 13,799±0,021 milyar tahun[5] |
Suhu rata-rata | 2.72548 K[6] |
Isi | Materi umum (barionik) (4.9%) Materi gelap (26.8%) Energi gelap (68.3%) |
Alam semesta teramati (bahasa Inggris: Observable universe) terdiri dari berbagai galaksi dan materi lainnya yang dapat diamati dari bumi pada saat ini karena cahaya dan signal lainnya dari objek ini telah mencapai bumi sejak awal mula Ekspansi kosmologis. Diasumsikan alam semesta adalah isotropik, jarak ke ujung-ujung alam semesta teramati kira-kira sama ke segala arah. Maka, alam semesta teramati adalah sebuah volume bola yang pusatnya di pengamat. Setiap lokasi di alam semesta memiliki alam semesta teramatinya masing-masing, yang mungkin atau mungkin juga tidak tumpang tindih dengan yang berpusat di bumi.
Kata teramati di sini tidak ada hubungannya dengan kemampuan teknologi modern untuk mendeteksi radiasi dari objek di dalam daerah ini, melainkan dengan kemungkinan cahaya atau radiasi lain dari objek mencapai pengamat. Pada praktiknya, kita hanya dapat melihat cahaya sejauh ketika foton terbelah ketika masa rekombinasi. Hal ini terjadi ketika partikel pertama kali dapat melepas foton yang kemudian tidak cepat terserap kembali oleh partikel lainnya. Sebelum itu, alam semesta terisi oleh plasma yang tidak tembus cahaya ke foton. Gelombang gravitasi yang terdeteksi menandakan bahwa saat ini ada kemungkinan untuk mendeteksi sinyal non-cahaya dari masa sebelum rekombinasi.
Estimasi terbaik usia alam semesta hingga 2015[update] adalah 13,799±0,021 milyar tahun[5] namun karena adanya ekspansi ruang angkasa manusia mengamati objek yang awalnya sangat dekat namun saat ini menjadi sangat jauh, lebih dari jarak tetap 13,8 miliar tahun cahaya.[7] Diperkirakan diameter alam semesta teramati adalah sekitar 28.5 gigaparsecs (93 miliar tahun cahaya, 88×1026 meter or 5,5×1024 mil),[8] menjadikan ujung alam semesta teramati berjarak sekitar 46,5 miliar tahun cahaya.[9][10]