Alfabet Yunani Kuno | |
---|---|
Jenis aksara | Alfabet
|
Bahasa | Yunani Kuno |
Periode | sekitar 800 SM hingga 400 SM; semua ragam melebur menjadi Alfabet Yunani Baru berdasarkan ragam alfabet Ionia yang diadopsi di Attika |
Arah penulisan | Kiri ke kanan |
Aksara terkait | |
Silsilah | Hieroglif Mesir
|
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Grek, , Yunani |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Greek |
Banyak ragam alfabet Yunani digunakan pada zaman Yunani Kuno selama era arkais hingga klasik (800–400 SM), hingga digantikan oleh ragam Ionia sebanyak 24 huruf yang dipakai hingga sekarang. Semua bentuk alfabet Yunani pada awalnya diturunkan dari 22 huruf abjad Fenisia, kecuali huruf Samekh (sepadan dengan Ksi (Ξ)) yang hanya digunakan dalam sedikit ragam setempat, dan dengan penambahan umum Upsilon (Υ) untuk bunyi vokal /u, ū/.[1][2] Salah satu alfabet setempat yang disebut epikhorik, berbeda dalam banyak hal: dalam penggunaan huruf konsonan Χ, Φ, dan Ψ; dalam penggunaan huruf vokal panjang yang inovatif (Ω dan Η), dengan adanya Η dalam fungsi konsonan aslinya (/h/); dalam penggunaan atau tidak penggunaan huruf kuno tertentu (Ϝ = /w/, Ϙ = /k/, Ϻ = /s/); dan dalam banyak perincian bentuk tersendiri dari setiap huruf. Ragam Ionia kemudian mulai dipakai di Athena pada tahun 403 SM, lalu mulai dipakai di hampir seluruh Yunani pada abad ke-4 SM.