Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer | |
---|---|
![]() Jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer | |
Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-69 | |
Masa jabatan 1936–1942 | |
Penguasa monarki | Ratu Wilhelmina |
Informasi pribadi | |
Lahir | Groningen, Belanda | 7 Maret 1888
Meninggal | 16 Agustus 1978 Wassenaar, Belanda | (umur 90)
Kebangsaan | Belanda |
Alma mater | Universitas Groningen |
![]() ![]() |
Jonkheer Mr. Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer (7 Maret 1888 – 16 Agustus 1978) adalah seorang bangsawan dan negarawan Belanda, ia dikenal sebagai gubernur jenderal terakhir Hindia Belanda.[1] Ia masuk dalam tahanan Jepang setelah menyerahnya angkatan perang seluruh Hindia Belanda tanpa syarat dalam Kapitulasi Kalijati pada 8 atau 9 Maret 1942.[2] Pada awalnya, ia ditahan di Bandung dan Batavia, kemudian dipindahkan ke Manchuria.[3] Pada saat penandatanganan kapitulasi yang dilakukan oleh Jenderal Hein ter Poorten, Tjarda telah meninggalkan ruangan perundingan.[3][4][5] Sebelumnya, pada tanggal 5 Maret 1942, Tjarda telah memisahkan kekuasaan sipil dan militer serta mengalihkan kekuasaan militer kepada Ter Poorten.[5] Ia kemudian tidak menyerahkan kekuasaan sipil atas Hindia Belanda pada Kapitulasi Kalijati.[4] Tindakan tersebut dijadikan dasar bagi Belanda untuk mengalihkan kekuasaan sipil kepada Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van Mook yang telah mengasingkan diri ke Australia. Legitimasi inilah yang digunakan untuk membentuk Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) di pengasingan Australia.
Tjarda adalah gubernur jenderal ke-69 dari koloni Belanda yang terbesar di Asia. Ia menjabat dari tahun 1936 hingga 1942.
Ia berasal dari keluarga bangsawan lama di Groningen dan anak dari Edzard Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer. Nama pribadinya adalah Alidius Warmoldus Lambertus, sedangkan Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer merupakan gelar bangsawan dan wangsanya. Namun, sumber sejarah sering menyebut namanya sebagai sekadar Tjarda.