Santo Andreas Bobola | |
---|---|
Lahir | 1591 Strachocina, Polandia. |
Meninggal | 16 Mei 1657 Janów Poleski, Polandia |
Dihormati di | Gereja Katolik Roma |
Beatifikasi | 30 Oktober 1853 oleh Paus Pius IX |
Kanonisasi | 17 April 1938 oleh Paus Pius XI |
Pesta | 16 Mei |
Pelindung | Polandia |
Andreas Bobola (1591-1657) adalah seorang pemimpin konggregasi Maria di Polandia, misionaris, dan juga seorang martir.[1] Pada awalnya, Andreas adalah seorang aristokrat namun kemudian masuk Ordo Yesuit di Vilna pada tahun 1609.[2] Ia menjadi pengkhotbah di gereja Santo Kasimir.[2] Ketika terjadi wabah penyakit di daerah sekitarnya, ia dengan sabar merawat orang-orang yang sakit dan sekarat.[2] Kemudian ia masuk ke konggregasi Maria dan menjadi seorang misionaris di Polandia.[1] Andreas berhasil menjadikan banyak orang memeluk agama Kristen.[1] Ketika terjadi pemberontakan tentara Kosak di Rusia, Andreas tertangkap, dianiaya, dan disuruh untuk murtad.[2] Karena menolak untuk murtad, Andreas dibunuh secara kejam oleh tentara Kosak sehingga ia menjadi seorang martir.[1][2] Jenazah Andreas dibawa ke Roma pada tahun 1922.[2]
Keberadaan jenazah sempat tidak diketahui oleh para pejabat Gereja Katolik, sehingga Paus Pius XI menugaskan Misi Bantuan Kelaparan Kepausan di Rusia, yang dipimpin oleh Pastor Edmund A. Walsh, seorang Yesuit asal Amerika Serikat, untuk mencari dan "menyelamatkan" jenazah itu.[3]