Sebagian dari artikel ini (yang berkaitan dengan November 2018) memerlukan pemutakhiran informasi. |
Screenshot | |
Perusahaan / pengembang | Beragam (kebanyakan Google dan Open Handset Alliance) |
---|---|
Diprogram dalam | Java (UI), C (Inti), C++ dan lainnya |
Keluarga | Unix-like (DiubahLinux kernel) |
Status terkini | Aktif |
Model sumber | Sumber terbuka (perangkat lain termasuk berpemilik komponen, seperti Google Play) |
Rilis perdana | 23 September 2008 |
Rilis stabil terkini | Android 14 / 4 Oktober 2023 |
Rilis tak-stabil terkini | Android 15 / 16 Februari 2024 |
Repositori | |
Target pemasaran | Telepon pintar, komputer tablet, Televisi pintar (Android TV), Android Auto dan jam pintar (Wear OS) |
Ketersediaan bahasa | 100+ languages |
Metode pemutakhiran | Over-the-air |
Manajer paket | APK-based |
Dukungan platform | 32- dan 64-bit ARM, x86 dan x86-64 |
Kernel type | Linux kernel |
Ruang pengguna | Bionic libc, mksh shell, Toybox sebagai inti utilitas (dimulai dengan Android 6.0) |
Antarmuka bawaan | Grafik (multi-touch) |
Lisensi | Apache License 2.0|GNU GPL v2 Untuk Linux kernel modifikasi |
Situs web resmi | www |
Artikel dalam seri | |
Riwayat versi Android |
Android (/ˈæn.drɔɪd/; AN-droyd) adalah sistem operasi berbasis Linux dengan kode sumber terbuka dan berlisensi APACHE 2.0 yang dirancang beragam untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.[1][2] Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.[3] Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler.[4] Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.[5]
Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar, serta papan ketik virtual untuk menulis teks. Selain perangkat layar sentuh, Google juga telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan Android Wear untuk jam tangan, masing-masingnya memiliki antarmuka pengguna yang berbeda. Varian Android juga digunakan pada laptop, konsol permainan, kamera digital, dan peralatan elektronik lainnya.[6]
Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache.[2] Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java.[7] Pada bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android.[8][9] Sebuah survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak.[10] Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013.[11]
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia,[12] mengalahkan Symbian pada tahun 2010.[13] Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal.[14] Sifat Android yang terbuka juga telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.[15]
Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013.[16] Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi.[17] Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi.[18][19] Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play.[20][21]
In what could be a key move in its nascent wireless strategy, Google (GOOG) has quietly acquired startup Android, Inc., ...
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ars5th
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama apolroms