Aneka Ria Safari adalah acara ragam unggulan TVRI pada tahun 1980-an. Idenya lahir dari tangan dingin Eddy Soed, saat bertemu dengan Menteri Penerangan, waktu itu Ali Moertopo. Dasarnya, keprihatinan pada nasib musik Indonesia yang kalah terus dalam bersaing dengan lagu-lagu Barat. Lalu muncul acara Aneka Ria Safari. Prioritas diberi kepada kelompok Artis Safari. Namun kelanjutannya memang menjadi sangat lain. Sudah tidak jelas mana yang anggota Artis Safari, mana yang rekanan bisnis.
Organisasi Artis Safari dibentuk Eddy Soed tahun 1971 bersama Bing Slamet, Bucuk Soeharto (ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Golkar kala itu). Tujuannya, menghimpun artis yang mau diajak keliling daerah untuk berkampanye. Kelompok ini konon punya peran besar bagi kemenangan Golkar. Karena itu Artis Safari tak pernah absen di setiap kampanye. Imbalannya: boleh tampil di acara Aneka Ria Safari TVRI.
Tak tahunya acara musik yang diberi nama Aneka Ria Safari itu sukses besar. Setiap pekan kehadirannya dinanti pemirsa TVRI—satu-satunya stasiun teve yang ada hingga akhir 1980-an. Pemilik nama lengkap Eddy Sudihardjo itu makin terkenal. Sebagai koordinator Aneka Ria Safari Eddy otomatis dekat dengan artis pengisi acara. Salah satu yang dekat dengannya, Itje Trisnawati, artis pendatang baru dari Tasikmalaya yang kemudian menjadi pendampingnya. Nama Eddy pun terangkat oleh kesuksesan itu. Ia terpilih sebagai anggota MPR dari FKP periode 1987-1992.
Banyak artis-artis Indonesia tempo dulu yang namanya terangkat setelah tampil di pentas Aneka Ria Safari ini. Seperti Arie Wibowo, Ratih Purwasih, Meriam Bellina, dan banyak lagi. Setelah belasan tahun menikmati masa jayanya, pada tahun 1994 acara ini dihentikan.