Angkatan Bersenjata Sudan | |
---|---|
القوات المسلحة السودانية | |
Didirikan | 1925 | (sebagai Pasukan Pertahanan Sudan)
Formasi terkini | 1956 |
Angkatan | Angkatan Darat Angkatan Laut Angkatan Udara Garda Republik |
Markas besar | Khartoum |
Kepemimpinan | |
Panglima Tertinggi | Dewan Kedaulatan Transisi |
Panglima | Jenderal Abdul Fattah al-Burhan[1] |
Menteri Pertahanan | Yassin Ibrahim Yassin |
Kepala Staf | Muhammad Othman al-Hussein |
Kekuatan personel | |
Usia penerimaan | 18 |
Personel aktif |
|
Personel cadangan | 85.000 |
Belanja | |
Anggaran | $2.47 miliar (perkiraan 2017) |
Persentase terhadap PDB | 1,0% (perkiraan 2017) |
Industri | |
Pemasok lokal | Perusahaan Industri Militer |
Pemasok asing | Belarus Tiongkok Kuba Ceko Iran[4] Polandia Rusia Turki Ukraina Vietnam |
Artikel terkait | |
Operasi militer | Sejarah militer Sudan |
Jenjang pangkat | Pangkat militer Sudan |
Angkatan Bersenjata Sudan (bahasa Arab: القوات المسلحة السودانية, translit. Al-Quwwat al-Musallaha as-Sudaniyah; bahasa Inggris: Sudanese Armed Forces, SAF) adalah kekuatan militer Republik Sudan. Pada tahun 2011, IISS memperkirakan jumlah pasukan mencapai 109.300 personel.[5] CIA memperkirakan bahwa SAF mungkin memiliki hingga 200.000 personel.[6]
Pada tahun 2016–2017, terdapat Pasukan Dukungan Cepat (RSF), pasukan paramiliter yang memiliki 40.000 anggota berpartisipasi dalam Perang Saudara Yaman (10.000 di antaranya kembali ke Sudan pada Oktober 2019).[3] Pecahnya perang yang sedang berlangsung di negara tersebut membuat SAF dan RSF saling bertarung.[7]
commander-in-chief of the Sudanese Armed Forces (SAF) and chair of Sudan’s Sovereignty Council, Lt. General Abdul-Fattah al-Burhan
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama IISS2011Sudan