Jenis misi | Misi yang berencana mendarat di Bulan |
---|---|
Operator | NASA |
COSPAR ID |
|
SATCAT no. | 4371[1] |
Durasi misi | 5 hari, 22 jam, 54 menit, 41 detik[2] |
Properti wahana | |
Wahana antariksa |
|
Produsen |
|
Massa luncur | 45.931 kilogram (101.261 pon)[3] |
Massa mendarat | 5.050 kilogram (11.133 pon)[4] |
Awak | |
Jumlah awak | 3 |
Awak | |
Awal misi | |
Tanggal luncur | 11 April 1970 pukul 19:13:00 | UTC
Roket peluncur | Saturn V SA-508 |
Tempat peluncuran | Kennedy LC-39A |
Akhir Misi | |
Diperoleh kembali oleh | USS Iwo Jima |
Tanggal mendarat | 17 April 1970 pukul 18:07:41 UTC |
Tempat pendaratan | Samudera Pasifik Selatan 21°38′24″S 165°21′42″W / 21.64000°S 165.36167°W |
Terbang lintas Bulan (rencana pengorbitan dan pendaratan batal dilakukan) | |
Posisi terdekat | 15 April 1970 pukul 00:21:00 UTC |
Jarak | 254 kilometer (137 nmi) |
Bersandar dengan LM | |
Tanggal bersandar | 11 April 1970 pukul 22:32:08 UTC |
Akhir bersandar | 17 April 1970 pukul 16:43:00 UTC |
Lovell, Swigert, Haise |
Apollo 13 merupakan misi berawak ketujuh dalam Program Apollo NASA, sekaligus misi ketiga yang ditargetkan mendarat di Bulan. Misi ini diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Kennedy pada 11 April 1970. Dua hari kemudian, tangki oksigen cair pada modul layanan (SM) mengalami kegagalan yang berakibat pada dibatalkannya misi pendaratan. Awak misi kemudian hanya terbang melintasi Bulan dan kembali ke Bumi dengan selamat pada 17 April 1970. Misi ini dikomandani oleh James A. Lovell, bersama John L. "Jack" Swigert sebagai pilot modul perintah (CM), dan Fred Haise sebagai pilot modul Bulan (LM). Swigert ditugaskan untuk menggantikan Ken Mattingly yang menderita rubella sepekan sebelum peluncuran.
Sebuah prosedur rutin yang dilakukan pada tangki oksigen cair SM secara tidak terduga menyebabkan munculnya percikan api dari insulasi kabel yang rusak. Akibatnya, tangki meledak dan mengeluarkan seluruh oksigen cair yang dibawanya menuju ruang angkasa. Tanpa oksigen, sistem pendorong dan penunjang kehidupan tidak dapat beroperasi. Hampir seluruh sistem pada modul perintah (CM) harus dimatikan supaya sumber daya yang tersisa cukup untuk digunakan hingga mereka memasuki kembali atmosfer Bumi. Dengan demikian, para awak misi harus direlokasi menuju modul Bulan (LM) yang masih berfungsi dengan baik. Dengan dibatalkannya misi pendaratan di Bulan, pusat kendali misi kemudian hanya terfokus pada bagaimana cara membawa para astronaut kembali ke Bumi dengan selamat.
Meskipun LM hanya didesain untuk dua orang awak di permukaan Bulan selama dua hari, Pusat Kendali di Houston menerapkan prosedur baru supaya modul tersebut mampu dihuni oleh tiga orang awak selama empat hari. Awak misi mengalami beberapa kesulitan seperti terbatasnya daya listrik dan air minum yang tersedia, serta kabin yang menjadi dingin dan basah. Awak misi juga diperintahkan untuk memodifikasi dan memindahkan sistem penyerap karbon dioksida dari CM ke LM.
Komite penyelidikan menemukan bahwa terdapat kerusakan pada tangki oksigen saat dilakukan pengujian sebelum peluncuran beserta fakta bahwa Teflon dimasukkan ke dalam tangki tersebut. Komite penyelidikan kemudian menyarankan beberapa modifikasi terhadap tangki oksigen seperti mengurangi penggunaan bahan mudah terbakar pada tangki. Kejadian ini kembali meningkatkan ketertarikan publik terhadap Program Apollo, ditandai dengan belasan juta orang yang menonton siaran langsung ketika Apollo 13 mendarat kembali di Samudra Pasifik dengan selamat.
Perjalanan misi Apollo 13 telah diceritakan ulang beberapa kali. Karya yang paling populer adalah film Apollo 13 yang didasarkan pada sebuah buku karya Jim Lovell dan Jeffrey Kluger berjudul Lost Moon. Selain itu, misi ini kembali dikisahkan dalam sebuah episode miniseri tahun 1998 yang berjudul From the Earth to the Moon.