BMW.svg | |
Nama resmi | BMW Sauber F1 Team (2006–2009) |
---|---|
Kantor pusat | Hinwil, Switzerland Munich, Jerman |
Staf terkenal | Mario Theissen Peter Sauber Willy Rampf Willem Toet Andy Cowell |
Pembalap terkenal | Ernst Klodwig Marcel Balsa "Bernhard Nacke" Rudolf Krause Juan Pablo Montoya Nick Heidfeld Jacques Villeneuve Robert Kubica Sebastian Vettel |
Sejarah dalam ajang Formula Satu | |
Mesin | BMW |
Gelar Konstruktor | 0 |
Gelar Pembalap | 0 |
Jumlah lomba | 72 |
Menang | 20 |
Podium | 17 |
Poin | 308 |
Posisi pole | 1 |
Putaran tercepat | 2 |
Lomba pertama | Grand Prix Jerman 1952 |
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2009 |
Sejarah dalam ajang Formula Satu | |
---|---|
Lomba pertama | Grand Prix Inggris 1952 |
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2009 |
Jumlah lomba | 273 (270 starts) |
Sasis | Frazer Nash, AFM, Balsa, Heck, Krakau, Nacke, Reif, Greifzu, Klenk, Lola, BMW, Brabham, ATS, Arrows, Benetton, Williams, BMW Sauber |
Gelar Konstruktor | 0 |
Gelar Pembalap | 1 (1983) |
Menang | 20 |
Podium | 86 |
Poin | 1,021 |
Posisi pole | 33 |
Putaran tercepat | 33 |
Pabrikan mobil asal Jerman, yaitu BMW, telah terlibat di dalam ajang Formula Satu dalam beberapa kapasitas sejak peresmian Kejuaraan Dunia Pembalap pada tahun 1950. Perusahaan ini sesekali mengikuti balapan pada tahun 1950-an dan 1960-an (seringkali di bawah peraturan Formula Dua), sebelum membangun mesin turbocharged BMW M12/13 inline-empat pada tahun 1980-an. Mesin ini merupakan hasil kesepakatan antara BMW dan Brabham, yang mengakibatkan sasis tim ditenagai oleh mesin BMW dari musim 1982 hingga 1987, periode di mana Nelson Piquet berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap musim 1983 dengan mengendarai mobil Brabham BT52-BMW. BMW juga memasok M12/13 berdasarkan pelanggan ke tim ATS, Arrows, Benetton, dan Ligier selama periode ini, dengan berbagai tingkat keberhasilan. Pada musim 1988, tim Brabham untuk sementara waktu mengundurkan diri dari olahraga tersebut, dan BMW menarik dukungan resminya dari mesin, yang masih digunakan oleh tim Arrows di bawah nama Megatron. Mesin turbocharged dilarang oleh revisi Peraturan Teknis Formula Satu untuk musim 1989, sehingga M12/13 menjadi usang.
BMW memutuskan untuk kembali lagi ke dalam ajang Formula Satu pada akhir tahun 1990-an, dengan menandatangani kontrak eksklusif bersama dengan tim Williams, yang membutuhkan pemasok mesin jangka panjang yang baru setelah penarikan Renault di akhir musim 1997. Program ini menghasilkan terciptanya mesin V10 yang baru, yang memulai debut balapannya di dalam mobil Williams FW22 pada musim 2000. Pada musim berikutnya, terlihat bahwa kemitraan ini membuat tim berpindah dari lini tengah ke penantang kemenangan balapan, namun gelar Kejuaraan Dunia yang diinginkan tetap sulit untuk diperoleh karena dominasi dari Michael Schumacher dan tim Ferrari di paruh pertama tahun 2000-an. Pada musim 2005, hubungan antara BMW dan Williams memburuk, dan BMW lebih memilih untuk berpisah dan membeli tim saingannya, yaitu Sauber, secara langsung.
Proyek BMW Sauber berlangsung dari musim 2006 hingga 2009, dan menghasilkan peningkatan substansial dalam daya saing mantan tim privat asal Swiss tersebut. Dua kali naik ke atas podium di musim pertama diikuti oleh posisi ketiga yang solid di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor di musim 2007 (dan naik ke posisi kedua setelah tim McLaren didiskualifikasi). Pada musim 2008, Robert Kubica berhasil meraih satu-satunya kemenangan balapan tim, yaitu Grand Prix Kanada 2008, dan sempat memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap pada satu titik, namun tim lebih memilih untuk fokus pada pengembangan mobilnya untuk musim 2009, dan kembali tergelincir di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia pada akhir musim. Musim 2009 merupakan kekecewaan yang besar karena sasis F1.09 terbukti tidak kompetitif. Dikombinasikan dengan resesi keuangan global dan rasa frustrasi perusahaan terhadap keterbatasan peraturan teknis kontemporer dalam mengembangkan teknologi yang relevan dengan mobil jalan raya, maka BMW lebih memilih untuk mundur dari olahraga ini, dan menjual tim tersebut kembali kepada pendiri aslinya, yaitu Peter Sauber.