Bahasa Melayu Palu

Bahasa Melayu Palu
Melayu Tawaeli (Tavaeli), Melayu Teluk Palu,[1] Melayu Sulawesi Tengah[2]
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
EtnisKaili[2]
Penutur
400.000[a] (2023)
Alfabet Latin
Abjad Jawi
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Melayu Palu belum diklasifikasikan dalam tingkatan manapun pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [3][4]
Lokasi penuturan
Peta distribusi bahasa Melayu Palu di wilayah sekitar Teluk Palu dengan legenda:
Bahasa Melayu Palu dituturkan secara signifikan
Bahasa Melayu Palu kemungkinan dituturkan
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  +  Info templat

Bahasa Melayu Palu adalah varietas lokal bahasa Melayu yang dituturkan oleh masyarakat beretnis Kaili di Kota Palu dan beberapa wilayah sekitarnya (meliputi seluruh pesisir Teluk Palu). Jika ditinjau dari aspek kebahasaan serta sejarah awal penyebaran dan penggunaannya, bahasa ini bukan termasuk ke dalam ragam bahasa kreol berbasis Melayu yang umum digunakan di Indonesia bagian timur.[5] Namun saat ini, dari segi tata bahasa dan kosakata, bahasa Melayu Palu telah banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu pasar, terutama bahasa Melayu Manado.[6] Unsur non-Melayu yang paling dominan dalam bahasa Melayu Palu adalah bahasa Kaili.[1] Penggunaan bahasa Melayu di kawasan sekitar Teluk Palu ini sangat erat kaitannya dengan sejarah penyebaran Islam di Sulawesi Tengah.[5]

  1. ^ a b c d Nuraedah (2015). J. Surjo, ed. Sejarah Dan Tradisi Lokal Masyarakat Kaili Di Sigi. books.google.com. Sleman, Indonesia: CV Budi Utama. hlm. 299. ISBN 978-602-280-720-9. Diakses tanggal 16 Februari 2024. 
  2. ^ a b Collins, James T. (2006). Sejarah bahasa Melayu: Sulawesi Tengah, 1793–1795. books.google.com. Makassar, Indonesia: Universitas Negeri Makassar. hlm. 120. Diakses tanggal 16 Februari 2024. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ a b Haliadi (2020). "Yodo Rajalangi dan Perkembangan Bahasa Melayu di Tavaeli Palu". www.neliti.com. Palu, Indonesia: Kamboti (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora): 66. Diakses tanggal 16 Februari 2024. 
  6. ^ Rahmadani, Mirza (31 Oktober 2022). "Biar terlihat pro; inilah panduan bahasa sehari-hari bagi para perantau di Palu". tutura.id. TUTURA.ID. Diakses tanggal 9 Juli 2024. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy