Bakar Batu

Bakar Batu (Kit Oba Isogoa) di Lembah Baliem, Jayawijaya, Papua

Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur, kelulusan, bersilaturahmi (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan seperti kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku), atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang. Tradisi Bakar Batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman/pegunungan, seperti di Lembah Baliem, Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, Yahukimo dll.

Disebut Bakar Batu karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak. Namun di masing-masing tempat/suku, disebut dengan berbagai nama, misalnya Barapen (Biak), Lago Lakwi (Lani, Tolikara) atau Logo Lakwi (Dani, Puncak), Mogo Gapil (Paniai), Kit Oba Isogoa (Wamena, Jayawijaya), Kerep Kan (Nduga), dan Hupon (Pegunungan Bintang).[1]

  1. ^ Makatita, Ahmad; Wahid, Maulana; Nugroho, Ahmad (2022). "Nilai-Nilai Kosmopolitanisme Islam Dalam Tradisi Bakar Batu di Jayawijaya, Papua". Transformasi. 4 (1). Diakses tanggal 2024-05-25. 

From Wikipedia, the free encyclopedia ยท View on Wikipedia

Developed by Tubidy