Bandar Udara Jalaluddin Jalaluddin Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() | |||||||||||
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik / Militer | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Kota Gorontalo | ||||||||||
Lokasi | Gorontalo, Indonesia | ||||||||||
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 18 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 00°38′14″N 122°50′59.5″E / 0.63722°N 122.849861°E | ||||||||||
Situs web | djalaluddin | ||||||||||
Peta | |||||||||||
![]() Sulawesi daerah di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2017) | |||||||||||
| |||||||||||
Bandar Udara Jalaluddin (IATA: GTO, ICAO: WAMG), sebelumnya bernama Bandar Udara Tolotio, adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Indonesia (IATA: GTO, ICAO: WAMG). Bandar Udara ini terletak sekitar 30 km di sebelah barat dari pusat kota Gorontalo dan dioperasikan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Terminal baru Bandara Djalaluddin diresmikan pada tanggal 1 Mei 2016. Bandara ini adalah pintu gerbang alternatif penerbangan ke bagian Utara serta Kawasan Timur Indonesia selain Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Bandara ini diberi nama Djalaluddin Tantu, yang merupakan Mayor Penerbang dari Gorontalo, yang telah meninggal dalam "Operasi Dwikora" pada tahun 1964 di Malaysia. Beliau dinyatakan hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya.