Bank Grameen adalah sebuah organisasi kredit mikro yang dimulai di Bangladesh yang memberikan pinjaman kecil Dan kepada orang yang kurang mampu tanpa membutuhkan jaminan. Sistem ini berdasarkan ide bahwa orang miskin memiliki kemampuan yang kurang digunakan. Yang berbeda dari kredit ini adalah pinjaman diberikan kepada kelompok perempuan produktif yang masih berada dalam status sosial miskin. Pola Grameen bank ini telah diadopsi oleh hampir 130 negara di dunia (kebanyakan di negara Asia dan Afrika). Jika diterapkan dengan konsisten, pola Grameen Bank ini dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin melalui perempuan.
Bank ini terpilih sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel (bersama dengan Muhammad Yunus) pada tahun 2006.
Terdapat enam prinsip yang digunakan oleh Muhammad Yunus[1] dalam mengembangkan Bank Grameen. Pertama, bahwa kemiskinan tidak dibuat oleh si miskin itu sendiri, namun insititusi dan kebijakan yang melingkupi mereka. Kedua, amal bukanlah solusi untuk kemiskinan sebab hal ini akan menyebabkan adanya ketergantungan. Ketiga, sistem Bank Grameen tidak percaya bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan orang miskin dan yang lainnya. Hanya saja, orang miskin tidak mendapat kesempatan untuk mengeksplor dirinya. Keempat, semakin sedikit materi yang dimiliki, maka mereka akan semakin diprioritaskan. Prinsip ini berkebalikan dengan prinsip bank pada umumnya, bagwa semakin banyak materi yang diinvestasikan nasabah maka semakin besar keuntungan nasabah. Kelima, Bank Grameen percaya bahwa orang miskin pasti akan mengembalikan pinjamannya, meskipun terkadang melebihi waktu jatuh tempo. Keenam, perempuan lebih diprioritaskan sebab Grameen Bank yakin bahwa perempuan memiliki long-term vision dan siap membawa perubahan pada hidup mereka dan keluarganya.