Candi Prambanan | |
---|---|
ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀ Caṇḍi Prambanan | |
Agama | |
Afiliasi | Hindu |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah |
Dewa | Trimurti (Brahma, Wisnu, dan Siwa |
Festival | Nyepi |
Badan pengelola | Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko |
Status | Masih digunakan |
Lokasi | |
Lokasi | Sleman dan Klaten |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°45′07″S 110°29′29″E / 7.752020°S 110.491465°E |
Arsitektur | |
Tipe | Kompleks candi |
Peletakan batu pertama | 850 M |
Spesifikasi | |
Arah fasad | Timur |
Tinggi maksimum | 47 meter (154 ft) (Candi Siwa) |
Jumlah bangunan | 240 (16 candi di bagian inti, 224 candi perwara) |
Prasasti | Prasasti Siwagrha |
Bahan bangunan | Batu andesit |
Nama resmi: Prambanan | |
Jenis | Budaya |
Kriteria | i, iv |
Ditetapkan | 1991 |
Nomor referensi | 642 |
Candi Prambanan (bahasa Jawa: ꦕꦟ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀, translit. Caṇḍi Prambanan) adalah bangunan candi bercorak agama Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi yang juga disebut sebagai Rara Jonggrang ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini.
Kompleks percandian Prambanan secara keseluruhan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi pintu administrasinya terletak di Jawa Tengah. Hal ini yang membuat Candi Prambanan terletak di 2 tempat yakni di Desa Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,[1][2] dan di Tlogo, Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, atau kurang lebih 17 kilometer timur laut dari Kota Yogya, 50 kilometer barat daya dari Kota Surakarta dan 120 kilometer selatan dari Kota Semarang, persis di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.[3]
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.[4] Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.[5]
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa Kerajaan Medang Mataram.