Cincau[1] (Hanzi: 仙草; Pinyin: xiāncǎo; Hanzi: 清草; Pe̍h-ōe-jī: chhin-chháu) adalah penganan semacam agar-agar yang dibuat dari daun beberapa jenis tumbuhan. Agar-agar cincau merupakan gel yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan cincau dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.
Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian (Minnan) chhin-chháu yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri dalam bahasa asalnya sebenarnya merujuk pada tumbuhan Platostoma palustre (sering dirujuk sebagai tumbuhan cincau hitam) yang daunnya sering digunakan sebagai bahan pembuat penganan cincau secara umum. Sedangkan di Indonesia sendiri, tanaman "cincau" merujuk pada tumbuhan Cyclea barbata (sering juga disebut "cincau hijau" sebagai pembeda dengan cincau hitam) yang juga digunakan sebagai obat-obatan herbal di Jawa.
Di Indonesia, cincau biasanya disajikan dengan air gula aren atau minuman manis serupa, misalnya dalam minuman es cincau atau es campur.