Coelacanth | |
---|---|
Coelacanth hidup terlihat di Pumula di Pantai Selatan KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, 2019 | |
Spesimen Axelrodichthys araripensis dari Kapur Awal Brazil (Mawsoniidae) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Klad: | Sarcopterygii |
Kelas: | Actinistia Cope, 1871 |
Ordo: | Coelacanthiformes Huxley, 1861 |
Spesies tipe | |
†Coelacanthus granulatus Agassiz, 1839
| |
Famili dan genera | |
|
Coelacanth (/ˈsiːləkænθ/ ⓘ SEE-lə-kanth) (ordo Coelacanthiformes) adalah kelompok ikan bersirip lobus purba (Sarcopterygii) dalam kelas Actinistia. Sebagai sarcopterygian, mereka lebih berkerabat dekat dengan ikan paru-paru dan tetrapoda (termasuk amfibi, reptil, burung, dan mamalia) dibandingkan dengan ikan bersirip pari.
Terwakili dengan baik dalam fosil air tawar dan laut sejak zaman Devon, mereka sekarang hanya diwakili oleh dua spesies laut yang masih ada dalam genus Latimeria: coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae), yang terutama ditemukan di dekat Kepulauan Komoro di lepas pantai timur Afrika, dan coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis). Nama coelacanth berasal dari genus Permian Coelacanthus, yang merupakan coelacanth pertama yang diberi nama ilmiah.
Fosil coelacanth tertua yang diketahui berumur lebih dari 410 juta tahun. Coelacanth diperkirakan punah pada Zaman Kapur Akhir, sekitar 66 juta tahun yang lalu, namun ditemukan hidup di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938.
Coelacanth telah lama dianggap sebagai "fosil hidup" karena para ilmuwan mengira bahwa ia adalah satu-satunya anggota takson yang tersisa yang hanya diketahui dari fosil, tanpa kerabat dekat yang masih hidup, dan bahwa ia berevolusi menjadi bentuk yang hampir sama seperti saat ini sekitar 400 juta tahun yang lalu. Akan tetapi, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentuk tubuh coelacanth jauh lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya.