Ubur-ubur sisir | |
---|---|
"Ctenophorae" dari buku Ernst Haeckel, Kunstformen der Natur, 1904 | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Ctenophora |
Kelas | |
|
Ctenophora atau ubur-ubur sisir adalah filum hewan tak bertulang belakang yang hidup di perairan laut di seluruh dunia. Anggota filum ini sekilas menyerupai hewan ubur-ubur walaupun memiliki perbedaan yang mendasar. Fitur khas mereka adalah “sisir” yang berjumlah delapan baris, sisir ini adalah kumpulan silia yang mereka gunakan untuk berenang[5], dan mereka adalah hewan terbesar yang berenang dengan menggunakan silia. Ctenophora ukurannya berkisar dari beberapa milimeter sampai 1,5 m. Seperti cnidaria, tubuh mereka terdiri dari jeli, dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain melapisi rongga internal.
Sebelumnya Ctenophora dan Cnidaria (ubur-ubur, anemon laut, dll.) dimasukkan dalam satu filum, yaitu Coelenterata, karena mereka sama-sama menggunakan aliran air lewat rongga tubuh untuk mendapatkan makanan dan bernapas. Namun, perbedaan lainnya ditemukan dan akhirnya kedua filum ini dipisah. Tidak seperti cnidaria, ctenophora memiliki sedikit spesies, hanya sekitar 100–150 spesies dan dibagi dalam dua kelas: Tentaculata dan Nuda. Walaupun begitu, anggotanya sangat beragam, dari Platyctenida yang tipis dan tinggal di dasar laut, sampai Beroe yang tidak mempunyai tentakel seperti ctenophora lainnya tetapi memiliki mulut yang besar dan silianya mengeras membentuk “gigi”.
Hampir semua ctenophora adalah predator, makanannya terdiri dari larva mikroskopis sampai krustasea kecil, bahkan ctenophora lain, sisanya adalah parasit. Ctenophora sering dibandingkan dengan laba-laba yang mempunyai berbagai cara untuk menangkap mangsa, ada yang berdiam diri dan menggunakan tentakelnya seperti jaring, dan ada yang menjadi predator aktif dalam berburu mangsa. Hal itulah yang menyebabkan ctenophora beraneka ragam walaupun spesiesnya sedikit.
Walaupun tubuh mereka lunak dan tak bertulang, fosil mereka dapat ditemukan dan terbukti sudah ada sejak zaman kambrium, 515 juta tahun yang lalu. Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih diperdebatkan, pendapat mayoritas sekarang didukung oleh ilmu filogenetik molekuler, adalah cnidaria lebih dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan ctenophora.