Dance Yulian Flassy

Dance Yulian Flassy
Gubernur Papua
(Pelaksana Harian)
Masa jabatan
24 Juni 2021 – 12 Juli 2021
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Lukas Enembe
Pengganti
Lukas Enembe
Sebelum
Sekretaris Daerah Papua
Masa jabatan
1 Maret 2021 – 13 Oktober 2021
(versi pemerintah pusat)
15 Maret 2021 – 14 Juli 2021
(versi pemerintah daerah Papua)
GubernurLukas Enembe (hingga 24 Juni 2021)
Diri sendiri (sejak 24 Juni 2021)
Sebelum
Pendahulu
Hery Dosinaen
Ridwan Rumasukun (penjabat)
Doren Wakerkwa (penjabat)
Sebelum
Sekretaris Daerah Sorong Selatan
Masa jabatan
20 April 2017 – 23 Maret 2021
Sebelum
Pendahulu
tidak diketahui
Pengganti
Dance Nauw
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1963-07-12)12 Juli 1963
Sorong, Irian Barat
Meninggal19 April 2023(2023-04-19) (umur 59)
Jakarta, Indonesia
Anak3
AlmamaterUniversitas Indonesia
Situs websobatflassy.com
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Dance Yulian Flassy, S.E., M.Si. (12 Juli 1963 – 19 April 2023) adalah seorang birokrat dari Indonesia yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Ia menjabat sebagai Sekretaris Daerah Papua dari 15 Maret 2021 hingga 14 Juli 2021 dan Pelaksana Harian Gubernur Papua sejak 24 Juni 2021 hingga 12 Juli 2021.

Lahir di Sorong, Flassy memegang berbagai jabatan di lingkungan pemerintah daerah Papua sebelum dicalonkan sebagai Sekretaris Daerah (sekda) Papua pada awal tahun 2021. Meskipun Flassy terpilih sebagai sekda, proses seleksi Flassy dipenuhi kontroversi akibat proses penunjukan yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Polemik tersebut terus berlanjut hingga pelantikan Flassy oleh Menteri Dalam Negeri, karena di saat yang sama Wakil Gubernur Papua telah melantik penjabat sekda yang lain. Akibatnya, terjadi dualisme dalam jabatan sekda selama beberapa waktu hingga Gubernur Papua menyetujui Flassy sebagai sekda definitif.

Pada tanggal 24 Juni, Flassy ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Pelaksana Harian Gubernur Papua, menggantikan Gubernur Lukas Enembe yang sakit dan tak kunjung sembuh setelah beberapa waktu. Keputusan tersebut menimbulkan konflik dan berujung pada penyegelan kantor Flassy oleh massa pendukung Enembe. Akibatnya, setelah Enembe pulih dan kembali memegang jabatan gubernur pada tanggal 12 Juli, Flassy dipecat dari jabatannya dan digantikan oleh seorang pelaksana harian. Pemecatan ini menimbulkan polemik dikarenakan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah menolak mengakui pelaksana harian yang ditunjuk oleh Enembe dan tetap mengakui Flassy sebagai sekda yang sah.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in