Danukromo

Danoeningrat I ꦢꦤꦸꦤꦶꦤꦔꦿꦠ꧀꧇꧑
Eyang Sedo Ing Prang
Lukisan RAA. Danoeningrat I dan isteri
Bupati Magelang Ke-1
Masa jabatan
30 November 1813 – 30 September 1825
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Hindia Belanda Yogyakarta, Hindia Belanda
Meninggal30 September 1825
Hindia Belanda Magelang, Hindia Belanda
KebangsaanHindia Belanda Ngayogyakarta Hadiningrat (vassal Hindia Belanda), kemudian Hindia Belanda
Suami/istriGKR. Anom (putri Hamengkubuwono II)
HubunganAyahnya, Ki Mas Yik Ahmad bin Muhammad Sa'id, adalah menantu Danurejo I Patih Yogyakarta. Ali Sastroamidjojo (Buyut)
AnakSayyid Raden Hamdani/Danuningrat II
Orang tuaKi Mas Yik Ahmad bin Muhammad Said Basyaiban
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Raden Adipati Arya Danoeningrat I (nama awal: Sayyid 'Alawi kemudian Raden Ngabehi Danukromo) adalah Bupati pertama Kabupaten Magelang setelah kawasan Kedu dipisahkan dari Kesultanan Yogyakarta pada masa Hamengkubuwana III. Bermula dari kegagalan Jan Willem Janssens dan pasukan gabungan Belanda-Perancisnya mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, maka pada 1811 jatuhlah pulau Jawa kedalam kekuasaan cengkraman Inggris. Pembangunan Jalan Raya Pos dan pabrik – pabrik senjata di Jawa ternyata tidak mampu membendung ekspedisi laut terbesar sepanjang sejarah, setidaknya sampai pecah perang dunia kedua. Melalui penandatanganan Rekapitulasi Tuntang, maka berakhir sudah pemerintahan Belanda-Perancis di bawah pimpinan adik Napoleon, Raja Ludewijk Bonaparte atas Jawa. Sejak saat itulah, Sir Thomas Stamford Raffles bertugas sebagai Gubernur Jendral atas tanah Hindia.

Potret Jan Willem Jannsens, Gubernur Jenderal terakhir Belanda sebelum Raffles

Setahun setelah Inggris berkuasa atas Tanah Jawa, Yogyakarta dibantu Surakarta melakukan pemberontakan kepada pemerintah Inggris. Pemberontakan ini dijawab Raffles dengan sebuah penyerbuan besar–besaran yang dikenal dengan Geger Sepoy. Peperangan ini mengakibatkan luluh lantaknya Keraton dan dijarahnya harta bendanya. Tidak hanya itu, kekalahan Yogyakarta juga berakibat pada diserahkannya beberapa wilayah Yogyakarta ke tangan Inggris. Pada 1 Agusuts 1812, Dataran Kedu yang mana Magelang termasuk di dalamnya berpindah tangan kepada pemerintahan Raffles. Penyerahan ini menjadi awal mula perubahan pola struktur pemerintahan Tanah Jawa, khususnya Magelang yang dulunya bercorak feodalistik dengan pengabdian pada Mataram (dalam hal ini Yogyakarta) dan kini menjadi bagian dari wilayah bawahan kolonial secara langsung.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy