Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Demam berdarah dengue | |
---|---|
Ruam yang biasa terlihat pada penderita demam berdarah dengue | |
Informasi umum | |
Nama lain | Dengue, demam sendi[1][2] |
Pelafalan | |
Spesialisasi | Penyakit infeksi |
Penyebab | Virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam[1][2] |
Komplikasi | Perdarahan, kadar keping darah rendah, penurunan tekanan darah ekstrim[2] |
Awal muncul | 3–14 hari setelah terpapar[2] |
Durasi | 2–7 hari[1] |
Diagnosis | Deteksi antibodi virus atau RNAnya[2] |
Kondisi serupa | Malaria, demam kuning, hepatitis viral, leptospirosis[3] |
Tata laksana | |
Pencegahan | Vaksin demam dengue, pengendalian populasi nyamuk[1][4] |
Perawatan | Penanganan suportif, cairan infus, transfusi darah[2] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 390 juta per tahun[6] |
Kematian | ~40.000[5] |
Demam berdarah dengue (disingkat DBD; disebut juga demam dengue, tetapi biasanya dikenal dengan demam berdarah saja) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi) karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; serta nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Bentuk pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Bentuk kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari orang lain).
Sejak 1960-an, makin banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.
Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara langsung. Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk membasmi nyamuk.
Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh nyamuk.