Diploid (serapan dari bahasa Belanda: diploïde) ialah sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan dua set genom.[1] Setiap genom dalam sel berpasangan dengan homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom.[2] Sel diploid terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid.[1] Sel-sel gamet haploid melebur sehingga kromosom-kromosom bercampur dalam satu sel membentuk sel diploid.[3] Dalam reproduksi seksual gamet-gamet menghasilkan keturunan yang membawa sifat genetik dari peleburan gamet-gamet tersebut (umumnya dikenal sebagai gamet jantan dan gamet betina)[4] Jumlah kromosom sel haploid disingkat (n), sedangkan diploid (2n) karena merupakan kelipatan jumlah set kromosom dasar atau disebut poliploid yang euploid.[5] Sel-sel yang diploid dapat membelah menjadi sel-sel diploid lainnya melalui proses mitosis dan membentuk struktur somatik.[1] Hal ini dapat terjadi karena kromosom bereplikasi sebelum sel membelah.[1] Melalui mitosis sel akan mempertahankan jumlah set kromosomnya sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel asalnya.[1]
Sel diploid dapat menghasilkan sel yang haploid dengan proses meiosis untuk membentuk sel gamet.[1] Peristiwa ini terus terjadi melalui proses reproduksi dan fertilisasi hingga membentuk suatu siklus yang berkelanjutan jika individu terus tumbuh dan berkembang biak.[1]