Ekonomi Tiongkok

Ekonomi Tiongkok
Shanghai, pusat keuangan Tiongkok
Mata uang	Renminbi (CNY, ¥)
Tahun fiskal	Tahun kalender
Organisasi organizations	WTO, BRICS, SCO, APEC, RCEP, G-20, G-77 dan lainnya
Statistik
PDB	US$19,91 triliun (nominal; est. 2022) (ke-2)[1] US$30,18 triliun (KKB; est. 2022) (ke-1)[1]
Pertumbuhan PDB	6,0% (2019) 2,2% (2020) 8,1% (2021)[2] 5,1% (2022f)[3]
PDB per kapita	US$14.096 (nominal; 2022) (ke-64)[1] US$21.364 (KKB; 2022) (ke-76)[1]
PDB per sektor	Pertanian: 7,9% Industri: 40,5% Layanan: 51,6% (2017)[4]
PDB per komponen	Konsumsi rumah tangga: 39,1% Konsumsi pemerintah: 14,5% Investasi dalam modal tetap: 42,7% Investasi dalam persediaan: 1,7% Ekspor barang dan jasa: 20,4% Impor barang dan jasa: −18,4% (est. 2017)[4]
Inflasi (IHK)	2,9% (2020)[1]
Penduduk di bawah garis kemiskinan	▼ 0,6% pada garis kemiskinan nasional US$2,30/hari (2019)[5][note 1] ▼ 0,2% dengan kurang dari US$1,90/hari (2019) ▼ 2,1% dengan kurang dari US$3,20/hari (2019) ▼ 14,1% dengan kurang dari US$5,50/hari (2019)
Koefisien gini	▲ 46,7 tinggi (2018)[6][note 2]
Labor kerja	778.700.553 (2020)[7] (ke-1) 67,4% tingkat pekerjaan (2019)[8]
Labor kerja berdasarkan sektor	Pertanian: 27% Industri: 29% Layanan: 44% (FY 2018)[9]
Pengangguran	▲ 3,8% (2020)[1] ▲ 10,6% pengangguran muda (2019)[10][note 3]
Industri utama	luar angkasa teknologi informasi telekomunikasi barang elektronik bahan kimia pertambangan pengolahan mineral besi logam aluminium dan logam lain batu bara bangunan mesin persenjataan tekstil pakaian minyak bumi semen pupuk kendaraan bermotor peralatan material-handling mobil kereta rel peralatan telekomunikasi lokomotif kapal pesawat kendaraan peluncur antariksa satelit barang jadi (termasuk alas kaki mainan pengolahan makanan) peralatan militer jasa keuangan energi listrik
Peringkat kemudahan melakukan bisnis	ke-31 (sangat mudah, 2020)[11]
Eksternal
Ekspor	US$3,36 triliun (2021)[12]
Komoditas ekspor	Produk pertanian 2,2% Produk bahan bakar dan pertambangan 2,4% Manufaktur 74,3% Lainnya 0,1%[13]
Tujuan ekspor utama	Uni Eropa 17,2%  Amerika Serikat 16,7%  Perbara 12,83%  Hong Kong 12,16%  Jepang 5,91%  Korea Selatan 4,37%  India 5,08%  Rusia 2,64% Lainnya 23,33%[13]
Impor	$2,69 triliun (2021)[12]
Komoditas impor	Produk pertanian 7,5% Produk bahan bakar dan pertambangan 21,3% Manufaktur 64,4% Lainnya 4,8%[13]
Negara asal impor utama	Uni Eropa 12,82%  Perbara 12,58%  Korea Selatan 9,58%  Jepang 8,45%  Taiwan 8,32%  Amerika Serikat 7,24%  Kanada 4,19%  Brasil 3,01% Lainnya 31,80%[13]
Modal investasi langsung asing	US$1,523 triliun (31 Desember 2017)[4] Luar negeri: US$1,383 triliun (31 Desember 2017)[4]
Utang kotor luar negeri	▲ US$1,598 triliun (31 December 2017)[4]
Pembiayaan publik
Utang publik	▲ 47% dari PDB (2017)[4][note 4]
Pendapatan	CNY 30,74 triliun (US$4,45 trilun)[14] 31% dari PDB (2019)
Beban	CNY 37,18 triliun (US$5,38 triliun)[14] 37,5% dari PDB (2019)
Peringkat utang	Standard & Poor's:[15] A+ (Domestik) A+ (Asing) A+ (Penilaian S&K) Pandangan: Stabil Moody's:[16] A1 Pandangan: Stabil Fitch:[17] A+ Pandangan: Stabil Scope:[18] A+ Pandangan: Stabil
Cadangan mata uang asing	US$3,219 triliun (Oktober 2019)[19][20] (ke-1)
Sumber data utama: CIA World Fact Book

Ekonomi Republik Rakyat Tiongkok adalah ekonomi berorientasi pasar yang sedang berkembang,^[21] yang menggabungkan perencanaan ekonomi melalui kebijakan industri dan rencana strategis lima tahun.^[21] Perekonomian Tiongkok terdiri dari perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahaan kepemilikan campuran, serta sektor swasta domestik yang besar dan keterbukaan terhadap bisnis asing dalam sistem yang secara resmi digambarkan sebagai ekonomi pasar sosialis. Perusahaan milik negara menyumbang lebih dari 60% kapitalisasi pasar Tiongkok pada 2019^[22] dan menghasilkan 40% dari PDB Tiongkok sebesar US$15,98 triliun (101,36 triliun yuan) pada tahun 2020, dengan bisnis swasta domestik dan asing serta investasi menyumbang 60% sisanya.^[23][24] Hingga akhir 2019, total aset seluruh BUMN Tiongkok, termasuk yang bergerak di sektor keuangan, mencapai US$58,97 triliun pada 2015.^[25] Sembilan puluh satu (91) BUMN ini masuk dalam daftar perusahaan Fortune Global 500 tahun 2020.^[26] Tiongkok memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia jika diukur dengan PDB nominal, dan yang terbesar di dunia sejak 2014^[27] jika diukur dengan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (KKB). Tiongkok telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua berdasarkan PDB nominal sejak 2010, dengan data mengandalkan nilai tukar pasar yang berfluktuasi.^[28] Tiongkok juga baru-baru ini telah melampaui ekonomi Uni Eropa pada tahun 2021. Sebuah perkiraan menyatakan bahwa Tiongkok akan menjadi ekonomi terbesar di dunia dalam PDB nominal pada tahun 2028.^[29] Secara historis, Tiongkok adalah salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia selama hampir dua milenium, dari abad ke-1 hingga ke-19.^[30]

1. ^ ^{a b c d e f} "Report for Selected Countries and Subjects: April 2022". imf.org. Dana Moneter Internasional. 
2. ^ "China GDP growth slowed to 4 per cent in fourth quarter, but 2021 beat target". 17 Januari 2022. 
3. ^ Dunia, Bank (8 Januari 2022). "Global Economic Prospects, January 2022" (PDF). openknowledge.worldbank.org. Bank Dunia. hlm. 4. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
4. ^ ^{a b c d e f g} "The World Factbook". CIA.gov. Badan Intelijen Pusat. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
5. ^ "Regional aggregation using 2011 PPP and $1.9/day poverty line". iresearch.worldbank.org. Bank Dunia. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
6. ^ "China Economic Update, December 2019 : Cyclical Risks and Structural Imperatives" (PDF). openknowledge.worldbank.org. Bank Dunia. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
7. ^ "Labor force, total – China". data.worldbank.org. Bank Dunia & Organisasi Perburuhan Internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
8. ^ "Employment to population ratio, 15+, total (%) (national estimate) – China". data.worldbank.org. Bank Dunia & ILO. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
9. ^ "Labor Force by Services". data.worldbank.org. Diakses tanggal 8 Mei 2022. Labor Force by Industry and agriculture 
10. ^ "Unemployment, youth total (% of total labor force ages 15–24) (modeled ILO estimate) – China". data.worldbank.org. Bank Dunia. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
11. ^ "Ease of Doing Business in China 2020" (PDF). doingbusiness.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
12. ^ ^{a b} National Data – Indicator – Foreign Trade and Economic Cooperation. stats.gov.cn. 1 Mei 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); juga lihat Statistical Communiqué of the People's Republic of China on the 2018 National Economic and Social Development. stats.gov.cn. 28 Februari 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
13. ^ ^{a b c d} "China – WTO Statistics Database". Organisasi Perdagangan Dunia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
14. ^ ^{a b} "Unraveling the Mysteries of China's Multiple Budgets". Bloomberg.com. 13 Maret 2020. 
15. ^ "Sovereigns rating list". Standard & Poor's. 26 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2017. Diakses tanggal 8 Mei 2022. Pada 26 Januari 2017, S&P Global Ratings mengafirmasi peringkat kredit pemerintah jangka pendek 'AA-' dan 'A-1+' di Tiongkok. Prospek pada peringkat jangka panjang tetap negatif  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
16. ^ "Moody's downgrades China's rating to A1 from Aa3 and changes outlook to stable from negative". moodys.com. 24 Mei 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
17. ^ "Fitch – Complete Sovereign Rating History". fitchratings.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
18. ^ "Scope revises China's Outlook to Stable from Negative, affirms ratings at A+". Scope Ratings. 9 Juli 2021. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
19. ^ "Money and Banking Statistics". Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
20. ^ "Official reserve assets". pbc.gov.cn. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
21. ^ ^{a b} —Xu, Chenggang. “The Fundamental Institutions of China’s Reforms and Development.” Journal of Economic Literature, vol. 49, no. 4, American Economic Association, 2011, pp. 1076–151, JSTOR 23071664.
    —Nee, Victor, and Sonja Opper. “Political Capital in a Market Economy.” Social Forces, vol. 88, no. 5, Oxford University Press, 2010, pp. 2105–32, JSTOR 40927540.
    —Shue Tuck Wong & Sun Sheng Han (1998) Whither China's Market Economy? The Case of Lijin Zhen, Geographical Review, 88:1, 29-46, DOI:10.1111/j.1931-0846.1998.tb00094.x
    —Gregory C. Chow (2005) The Role of Planning in China's Market Economy, Journal of Chinese Economic and Business Studies, 3:3, 193-203, DOI:10.1080/14765280500317866 10.1080/14765280500317866
    —HUA, HUANG. “The Market Economy in China.” Security Dialogue, vol. 24, no. 2, Sage Publications, Ltd., 1993, pp. 175–79, JSTOR 44471339.
    —Chow, Gregory C. “Development of a More Market-Oriented Economy in China.” Science, vol. 235, no. 4786, American Association for the Advancement of Science, 1987, pp. 295–99, JSTOR 1698592.
22. ^ Hissey, Ian (17 Desember 2019). "Investing in Chinese State-Owned Enterprises". insight.factset.com. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
23. ^ Tjan, Sie Tek (21 Mei 2020). "How reform has made China's state-owned enterprises stronger". www.weforum.org. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
24. ^ CBNEditor (18 Januari 2021). "China's GDP Breaches 100 Trillion Yuan Threshold after Posting 2.3% Growth in 2020, Disposable Income up 4.7%". China Banking News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
25. ^ Tjan, Sie Tek (17 Oktober 2020). "China State Firms' Assets grow even as the Government presses for lighter debt". www.caixinglobal.com. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
26. ^ Tjan, Sie tek (18 Agustus 2020). "The Biggest but not the Strongest: China's place in the Fortune Global 500". www.csis.org. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
27. ^ "Report for Selected Country Groups and Subjects (PPP valuation of country GDP)". DMI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Mei 2022. Diakses tanggal 8 Mei 2022.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
28. ^ Barboza, David (16 Agustus 2010). "China Passes Japan as Second-Largest Economy". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
29. ^ Elliot, Larry (26 Desember 2020). "China to overtake US as world's biggest economy by 2028, report predicts". The Guardian. Diakses tanggal 8 Mei 2022. Dengan AS diperkirakan akan berkontraksi sebesar 5% tahun ini, Tiongkok akan mempersempit kesenjangan dengan saingan terbesarnya, kata CEBR. Secara keseluruhan, PDB global diperkirakan turun 4,4% tahun ini, sebuah penurunan terbesar dalam satu tahun sejak perang dunia kedua. Douglas McWilliams, wakil ketua CEBR, mengatakan: "Berita besar dalam perkiraan ini adalah kecepatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Kami berharap Tiongkok dapat menjadi negara berpenghasilan tinggi selama periode rencana lima tahun saat ini (2020-25). Dan kami memperkirakan bahwa Tiongkok akan menyalip AS lima tahun penuh lebih awal dari apa yang perkirakan tahun lalu. Tiongkok akan melewati ambang batas per kapita US$12.536 (£9.215) untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2023. 
30. ^ Maddison, Angus (2008). Chinese Economic Performance in the Long Run: 960-2030 AD. Organization for Economic Cooperation and Development. hlm. 43. ISBN 978-9264037625. 

Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan