Foraminifera, atau disingkat foram, adalah grup besar protista amoeboid dengan pseudopodia.[2] Dalam sains modern, istilah foraminifera digunakan sebagai bentuk tunggal atau jamak dari kelompok ini dan sering kali ditulis dalam lowercase.[3] Cangkang atau kerangka foraminifera merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Pada beberapa genus, cangkang dari foraminifera tersusun dari kitin. Sebagian besar foraminifera hidup di laut, mayoritas hidup di dasar laut (bentos), dan beberapa hidup mengapung di perairan (plankton). Beberapa diketahui hidup di perairan air tawar, dan beberapa spesies diketahui hidup di terestrial dan telah teridentifikasi melalui analisis molekuler dari DNA ribosomal.[4][5]
Foraminifera umumnya menghasilkan cangkang (test) yang dapat terdiri dari satu ruang atau lebih, dan beberapa memiliki struktur yang rumit.[6] Cangkang ini umumnya terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3) atau partikel sedimen yang teraglutinasi. Lebih dari 50,000 spesies telah diketahui, dengan 10,000 merupakan spesies yang hidup[7] dan 40,000 di antaranya merupakan fosil.[8][9] Foraminifera umumnya berukuran kurang dari 1 mm, tetapi beberapa memiliki ukuran yang lebih besar. Spesies terbesar dari Foraminifera dapat mencapai ukuran hingga 20 cm.[10]
- ^ Parfrey, Laura Wegener; Lahr, Daniel J. G.; Knoll, Andrew H.; Katz, Laura A. (August 16, 2011). "Estimating the timing of early eukaryotic diversification with multigene molecular clocks". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 108 (33): 13624–13629. doi:10.1073/pnas.1110633108. PMC 3158185 . PMID 21810989. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-18. Diakses tanggal 2017-12-27.
- ^ Hemleben, C. (1989). Modern Planktonic Foraminifera. Springer-Verlag. hlm. 363.
- ^ Lipps, JH; Finger, KL; Walker, SE (2011). "What Should We Call the Foraminifera". Journal of Foraminiferal Research. 41 (4): 309–313. doi:10.2113/gsjfr.41.4.309.
- ^ Giere, Olav (2009). Meiobenthology: the microscopic motile fauna of aquatic sediments (2nd ed). Springer.
- ^ Lejzerjowicz, Franck; Pawlowski, Jan; Fraissinet-Tachet, Laurence; Marmeisse, Roland (1). ""Molecular evidence for widespread occurence of Foraminifera in soils". Environmental Microbiology. 12: 2518–26. doi:10.1111/j.1462-2920.2010.02225.x. PMID 20406290.
- ^ Kennett, J.P.; Srinivasan, M.S. (1983). Neogene planktonic foraminifera: a phylogenetic atlas. Hutchinson Ross. ISBN 978-0-87933-070-5.
- ^ Ald, S.M.; et al. (2007). "Diversity, Nomenclature, and Taxonomy of Protists". Syst. Biol. 56: 684–689. doi:10.1080/10635150701494127.
- ^ Pawlowski, J., Lejzerowicz, F., & Esling, P. (2014). Next-generation environmental diversity surveys of foraminifera: preparing the future. The Biological Bulletin, 227(2), 93-106.
- ^ "World Foraminifera Database". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-18. Diakses tanggal 2020-12-23.
- ^ Marshall M (3 February 2010). "Zoologger: 'Living beach ball' is giant single cell". New Scientist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-15. Diakses tanggal 2020-12-23.