15P Fosforus | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bentuk-bentuk fosforus | |||||||||||||||||||||
Sifat umum | |||||||||||||||||||||
Pengucapan | /fosforus/[1] | ||||||||||||||||||||
Alotrop | putih, merah, ungu, hitam dan lainnya (lihat alotrop fosforus) | ||||||||||||||||||||
Penampilan | putih, merah dan ungu tampak seperti lilin, hitam tampak seperti metalik | ||||||||||||||||||||
Kelimpahan | |||||||||||||||||||||
di kerak Bumi | 5,2 (silikon = 100) | ||||||||||||||||||||
Fosforus dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 15 | ||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 15 (pniktogen) | ||||||||||||||||||||
Periode | periode 3 | ||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam poliatomik | ||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ne] 3s2 3p3 | ||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 5 | ||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||
Titik lebur | putih: 317,3 K (44,15 °C, 111,5 °F) merah: ∼860 K (∼590 °C, ∼1090 °F)[2] | ||||||||||||||||||||
Titik didih | putih: 553,7 K (280,5 °C, 536,9 °F) | ||||||||||||||||||||
Titik sublimasi | merah: ≈689,2–863 K (≈416–590 °C, ≈780,8–1094 °F) ungu: 893 K (620 °C, 1148 °F) | ||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | putih: 1,823 g/cm3 merah: ≈2,2–2,34 g/cm3 ungu: 2,36 g/cm3 hitam: 2,69 g/cm3 | ||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | putih: 0,66 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | putih: 51,9 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | putih: 23,824 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||
Tekanan uap (putih)
| |||||||||||||||||||||
Tekanan uap (merah, t.d. 431 °C)
| |||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −3, −2, −1, 0,[3] +1,[4] +2, +3, +4, +5 (oksida agak asam) | ||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,19 | ||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1011,8 kJ/mol ke-2: 1907 kJ/mol ke-3: 2914,1 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 107±3 pm | ||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 180 pm | ||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat badan (bcc) | ||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | putih: 0,236 W/(m·K) hitam: 12,1 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||
Arah magnet | putih, merah, ungu, hitam: diamagnetik[5] | ||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −20,8×10−6 cm3/mol (293 K)[6] | ||||||||||||||||||||
Modulus curah | putih: 5 GPa merah: 11 GPa | ||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7723-14-0 (merah) 12185-10-3 (putih) | ||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||
Penemuan | H. Brand (1669) | ||||||||||||||||||||
Diketahui sebagai unsur kimia oleh | A. Lavoisier[7] (1777) | ||||||||||||||||||||
Isotop fosforus yang utama | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Fosforus (bahasa Latin: phosphorus), yang juga disebut secara salah kaprah sebagai fosfor, adalah unsur kimia dengan lambang P dan nomor atom 15. Unsur fosforus bebas berada dalam dua bentuk utama, fosforus putih dan fosforus merah, tetapi karena sangat reaktif, fosforus secara alami tidak pernah ditemukan sebagai unsur bebas di Bumi. Fosforus memiliki konsentrasi di kerak Bumi sekitar satu gram per kilogram batuan (dibandingkan dengan tembaga yang memiliki konsentrasi sekitar 0,06 gram). Dalam bentuk mineral, fosforus ditemukan dalam bentuk fosfat.
Fosforus elemental pertama kali diisolasi sebagai fosforus putih pada tahun 1669. Dalam fosforus putih, atom fosforus tersusun dalam gugus berisi 4 atom, ditulis sebagai P4. Fosforus putih memancarkan cahaya redup ketika terkena oksigen – maka namanya, yang diambil dari mitologi Yunani, Φωσφόρος yang berarti 'pembawa cahaya' (Latin Lucifer), merujuk pada "Bintang Fajar", planet Venus. Istilah fosforesensi, yang berarti cahaya dari iluminasi, berasal dari sifat fosforus ini, meskipun kata tersebut telah digunakan untuk proses fisik yang berbeda yang menghasilkan cahaya. Cahaya fosforus disebabkan oleh oksidasi fosforus putih (tetapi bukan merah) — sebuah proses yang sekarang disebut kemiluminesensi. Bersama dengan nitrogen, arsen, antimon, dan bismut, fosforus diklasifikasikan sebagai pniktogen.
Fosforus adalah unsur yang penting untuk menopang kehidupan, sebagian besar melalui fosfat, senyawa-senyawa yang mengandung ion fosfat, PO43−. Fosfat merupakan komponen dari DNA, RNA, ATP, dan fosfolipid, senyawa kompleks yang mendasari sel. Fosforus elemental pertama kali diisolasi dari urine manusia, dan abu tulang merupakan sumber fosfat awal yang penting. Tambang fosfat mengandung fosil karena fosfat hadir dalam endapan fosil sisa-sisa hewan dan kotoran. Tingkat fosfat yang rendah merupakan batas penting untuk pertumbuhan pada sejumlah ekosistem tumbuhan. Sebagian besar senyawa fosforus yang ditambang digunakan sebagai pupuk. Fosfat diperlukan untuk menggantikan fosforus yang dikeluarkan tumbuhan dari tanah, dan permintaan tahunannya meningkat hampir dua kali lebih cepat daripada pertumbuhan populasi manusia. Aplikasi lainnya meliputi senyawa organofosforus dalam detergen, pestisida, dan agen saraf.