Francis William Aston (1 September 1877 – 20 November 1945) ialah fisikawan Inggris.
Francis William Aston tertarik dengan sains sejak usia muda. Pada 1894, Aston masuk Universitas Birmingham untuk belajar kimia dan fisika. Aston memenangkan Beasiswa Forster pada 1898, memungkinkannya mengadakan penelitian yang diterbitkan pada 1901. Ia mulai bekerja sebagai asisten di Laboratorium Cavendish di Cambridge pada 1909 dan mengadakan riset pada sinar positif. Aston tetap di Cavendish Laboratory hingga 1914 saat Perang Dunia I menyita keterampilannya pada pendirian Royal Aircraft.
Setelah PD I berakhir, Aston kembali pada studinya di Cavendish, kini berfokus pada isotop. Pada 1919, Aston membuat sumbangan terpentingnya pada ilmu atom dengan penemuan spektograf massa. Alat itu bisa memisahkan isotop dengan mengukur perbedaan menit dalam massanya. Menggunakan spektograf massa, Aston berhasil mengenali 212 isotop yang ada. Penemuan juga mendorongnya merencanakan Aturan Bilangan Murninya yang terkenal yang menyatakan, "massa isotop oksigen yang ditetapkan, semua isotop lainnya memiliki massa yang hampir semuanya bilangan murni." Aturan itu penting untuk pengembangan ke depan pada teknologi energi atom.
Untuk pencapaiannya dalam studi isotop unsur non-radioaktif menggunakan spektograf massa, Aston dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1922.