Gangsa merupakan sebuah instrumen yang tergabung dalam sebuah ensambel atau barungan gambelan yang bilahannya terbuat dari perunggu.[1] Menurut Bandem I Made, di dalam Sanjaya dkk, Gangsa merupakan seperangkat gamelan terdapat empat buah gangsa dan biasanya dimainkan untuk membuat elaborasi melodi dengan sistem yang dinamakan ubit-ubitan, kotekan, atau cecandetan, suatu pola permainan yang menggunakan polos (pada ketukan) dan sangsih diluar ketukan.[2] Gangsa terdiri dari sepuluh bilah dan nadanya satu oktaf lebih tinggi daripada giying. Gangsa dibuat berpasangan dengan menggunakan sistem ombak atau ngumbang dan ngisep. Gangsa adalah salah satu jenis kesenian dua daerah yaitu Jawa dan Bali.