Ganimede (satelit)

Simbol artikel pilihan
Artikel ini telah dinilai sebagai artikel pilihan pada 26 Juni 2013 (Pembicaraan artikel)
Ganimede
True-color image taken by the Galileo probe
Citra Ganimede yang diambil oleh wahana Galileo
Penemuan
Ditemukan olehG. Galilei
S. Marius
Tanggal penemuan7 Januari 1610
Penamaan
Jupiter III
Ciri-ciri orbit
Periapsis1 069 200 km[a]
Apoapsis1 071 600 km[b]
Jari-jari orbit rata-rata
1 070 400 km[1]
Eksentrisitas0,001 3[1]
7,154 552 96 hari[1]
Kecepatan orbit rata-rata
10,880 km/s
Inklinasi0,20° (dari khatulistiwa Jupiter)[1]
Satelit dariJupiter
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata
2634,1 ± 0,3 km (0,413 Bumi)[2]
87,0 juta km2 (0,171 Bumi)[c]
Volume7,6 × 1010 km3 (0,0704 Bumi)[d]
Massa1.4819 × 1023 kg (0,025 Bumi)[2]
Massa jenis rata-rata
1,936 g/cm3[2]
1,428 m/s2 (0,146 g)[e]
2,741 km/s[f]
sinkron
0–0,33°[3]
Albedo0,43 ± 0,02[4]
Suhu permukaan min. rata-rata maks.
K 70[6] 110[6] 152[7]
4,61 (oposisi) [4]
4.38 (tahun 1951)[5]
Atmosfer
Tekanan permukaan
jejak
Komposisi per volumeoksigen[8]

Ganimede adalah satelit alami planet Jupiter dan merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya. Ganimede adalah satelit terbesar ketujuh di Tata Surya dan satelit Galileo ketiga dari Jupiter.[9] Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari. Ganimede turut serta dalam resonansi orbit 1:2:4 dengan satelit Europa dan Io. Satelit ini lebih besar diameternya dibanding planet Merkurius, namun massanya hanya sekitar setengahnya.[10]

Satelit ini sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air. Ganimede merupakan benda langit yang berdiferensiasi sepenuhnya dengan inti yang cair, kaya akan besi. Samudra air asin dipercaya ada pada hampir 200 km di bawah permukaan Ganimede, yang diapit lapisan-lapisan es.[11] Permukaannya terdiri dari dua macam bentuk medan permukaan. Daerah gelap, yang penuh akan kawah tubrukan yang berasal dari hingga 4 miliar tahun yang lalu, menutupi sepertiga permukaan satelit itu. Daerah yang lebih terang, yang dilewati oleh alur-alur dan punggung bukit yang besar dan hanya sedikit lebih tua, menutupi sisanya. Penyebab kacaunya geologi medan permukaan terang itu tidak sepenuhnya diketahui, namun mungkin karena aktivitas tektonik yang ditimbulkan oleh pemanasan pasang-surut.[2]

Ganimede adalah satu-satunya satelit dalam Tata Surya yang diketahui memiliki magnetosfer, yang mungkin timbul karena konveksi dalam inti besi cairnya.[12] Magnetosfer yang kecil itu terkubur oleh medan magnet Jupiter yang jauh lebih besar dan terhubung dengannya lewat garis medan terbuka. Satelit itu mempunyai atmosfer oksigen tipis yang termasuk O, O2, dan mungkin O3 (ozon).[8] Hidrogen atomik adalah penyusun atmosfer yang sedikit. Apakah satelit itu mempunyai ionosfer yang berkaitan dengan atmosfernya masih belum diketahui.[13]

Orang yang dihargai sebagai penemu Ganimede adalah Galileo Galilei. Ia merupakan astronom pertama yang mengamati satelit ini pada tahun 1610.[14] Nama satelit itu segera diusulkan oleh astronom Simon Marius. Marius mengusulkan Ganimede, pembawa cangkir dewa-dewi Yunani dan kesayangan Zeus.[15] Semenjak misi Pioneer 10, wahana angkasa telah mampu memeriksa Ganimede dari dekat.[16] Wahana Voyager memperbaiki pengukuran terhadapnya, sedangkan wahana Galileo menemukan samudra bawah tanah dan medan magnetnya. Misi baru ke satelit-satelit es Jupiter, Europa Jupiter System Mission (EJSM) diusulkan untuk diluncurkan pada tahun 2020.

Bersama Ganimede, Jupiter untuk saat ini diketahui memiliki 79 satelit.

  1. ^ a b c d "Planetary Satellite Mean Orbital Parameters". Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03. Diakses tanggal 2009-04-27. 
  2. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Showman1999
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bills2005
  4. ^ a b Yeomans, Donald K. (2006-07-13). "Planetary Satellite Physical Parameters". JPL Solar System Dynamics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-01. Diakses tanggal 2007-11-05. 
  5. ^ Yeomans and Chamberlin. "Horizon Online Ephemeris System for Ganymede (Major Body 503)". California Institute of Technology, Jet Propulsion Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-02. Diakses tanggal 2010-04-14.  (4.38 on 1951-Oct-03)
  6. ^ a b Delitsky, Mona L. (1998). "Ice chemistry of Galilean satellites" (PDF). J.of Geophys. Res. 103 (E13): 31,391–31,403. doi:10.1029/1998JE900020. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2009-04-27. 
  7. ^ Orton, G.S. (1996). "Galileo Photopolarimeter-radiometer observations of Jupiter and the Galilean Satellites". Science. 274: 389–391. doi:10.1126/science.274.5286.389. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-31. Diakses tanggal 2009-04-27. 
  8. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hall1998
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Planetary Society
  10. ^ "Ganymede". nineplanets.org. October 31, 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-27. Diakses tanggal 2008-02-27. 
  11. ^ "Solar System's largest moon likely has a hidden ocean". Jet Propulsion Laboratory. NASA. 2000-12-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-17. Diakses tanggal 2008-01-11. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Kivelson2002
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Eviatar2001
  14. ^ "Sidereus Nuncius". Eastern Michigan University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-23. Diakses tanggal 2008-01-11. 
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Naming
  16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pioneer 11

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy