Gelembung ekonomi

President George W. Bush menyampaikan pidatonya pada 30 September 2008 mengenai rencana penyelamatan ekonomi. Pada tahun 2008, Amerika Serikat mengalami krisis finansial yang diakibatkan oleh gelembung perumahan.

Gelembung ekonomi (economic bubble), gelembung spekulatif, atau gelembung keuangan adalah "perdagangan dalam volume besar dengan harga yang sangat berbeda dengan nilai intrinsiknya."[1][2] (Dalam kata lain: memperdagangkan produk atau aset dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya.)

Walaupun beberapa ahli ekonomi menyangkal adanya gelembung ekonomi,[3] penyebab gelembung tetap menjadi tantangan untuk diteliti bagi mereka yang yakin bahwa harga aset sangat sering menyimpang dari nilai intrinsiknya.

Meskipun ada banyak penjelasan tentang penyebab gelembung ekonomi, belakangan ini diketahui bahwa gelembung dapat muncul bahkan tanpa didahului ketidakpastian,[4] spekulasi,[5] atau rasionalitas terbatas.[6] Penjelasan lain mengatakan bahwa gelembung ekonomi mungkin disebabkan oleh proses koordinasi harga[7] atau norma-norma sosial yang baru muncul.[6]

Mendapatkan nilai intrinsik sering sulit dilakukan dalam keadaan nyata di pasar, sehingga gelembung ekonomi sering hanya dapat ditemukan dan diidentifikasi dengan pasti secara retrospektif, yaitu ketika terjadi penurunan harga secara tiba-tiba. Keadaan anjloknya harga disebut keruntuhan (crash) atau "pecahnya gelembung". Fase "ledakan" ekonomi maupun resesi dalam suatu ekonomi gelembung adalah contoh-contoh dari mekanisme umpan balik positif yang membedakannya dari mekanisme umpan balik negatif yang menentukan harga keseimbangan dalam keadaan pasar normal. Harga-harga dalam gelembung ekonomi dapat berfluktuasi dengan tidak menentu, dan menjadi tidak mungkin untuk memprediksinya hanya berdasarkan penawaran dan permintaan saja.

Ahli ekonomi menggunakan istilah "gelembung" untuk peningkatan harga aset secara ekstrem berdasarkan harapan kenaikan harga pada masa depan dan tanpa dukungan fundamental ekonomi, dan lazimnya diikuti kenyataan yang bertolak belakang dari harapan, dan anjloknya harga-harga.[8] Tulip mania di Belanda (1646) dan gelembung saham South Sea Company (1719-1720) adalah contoh tipikal dari gelembung spekulasi. Terdapat juga kemungkinan adanya hubungan antara inovasi dengan terciptanya krisis Tulip.[9] Di Jepang, penggelembungan harga aset terjadi pada akhir 1980-an.

  1. ^ King, Ronald R. (1993). "The Robustness of Bubbles and Crashes in Experimental Stock Markets". Dalam R. H. Day and P. Chen. Nonlinear Dynamics and Evolutionary Economics. New York: Oxford University Press. ISBN 0195078594. 
  2. ^ Lahart, Justin (2008-05-16). "Bernanke's Bubble Laboratory, Princeton Protégés of Fed Chief Study the Economics of Manias". The Wall Street Journal. hlm. A1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-03. 
  3. ^ Garber, Peter (2001). Famous First Bubbles: The Fundamentals of Early Manias. Cambridge, MA: MIT Press. ISBN 0262571536. 
  4. ^ Smith, Vernon L. (1988). "Bubbles, Crashes, and Endogenous Expectations in Experimental Spot Asset Markets". Econometrica. 56: 1119–1151. 
  5. ^ Lei, Vivian (2001). "Nonspeculative Bubbles in Experimental Asset Markets: Lack of Common Knowledge of Rationality Vs. Actual Irrationality". Econometrica. 69: 831. 
  6. ^ a b Levine, Sheen S. (2007-06-27). "The Institutional Nature of Price Bubbles".
  7. ^ Hommes, Cars (2005). "Coordination of Expectations in Asset Pricing Experiments". Review of Financial Studies. 18: 955–980. 
  8. ^ Bergsten, C. Fred (1993). Reconcilable differences?: United States-Japan economic conflict. Peterson Institute. hlm. 46. ISBN 0-8813-2129-X. 
  9. ^ Johannessen, Jon-Arild (2016-11-14). Innovations Lead to Economic Crises: Explaining the Bubble Economy (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 2. ISBN 978-3-319-41793-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2021-12-05. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy