Gundala | |
---|---|
Sutradara | Joko Anwar |
Produser |
|
Ditulis oleh | Joko Anwar |
Berdasarkan | Gundala oleh Hasmi |
Pemeran | |
Penata musik |
|
Sinematografer | Ical Tanjung |
Penyunting | Dinda Amanda |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 123 menit 119 menit (Toronto) |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia Jawa Kawi |
Anggaran | Rp30 miliar |
Pendapatan kotor | Rp68 miliar (perkiraan) |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2019 |
Sinematografi Terbaik: Ical Tanjung |
Gundala adalah sebuah film pahlawan super neo-noir Indonesia tahun 2019 yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar. Film ini adalah produksi bersama Screenplay Films, Legacy Pictures, Ideosource Entertainment, dengan pemilik hak cipta Gundala yaitu Bumilangit Studios. Film ini berdasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 Gundala yang dibuat oleh Harya Suraminata. Karakter utamanya sendiri diperankan oleh Abimana Aryasatya. Film ini akan menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB) sekaligus Film superhero dari Asia tenggara yang paling terkenal. Gundala dalam bahasa Jawa yaitu "Gundolo" yang berarti Petir, sangat cocok mengingat superhero / adiwira ini memang mempunyai Kekuatan Petir. Uniknya Gundala bisa diartikan sebagai Telinga Panjang seperti sama halnya dengan sahabat Gundala yaitu Sri Asih yang juga menggunakan desain telinga panjang. Telinga panjang itu bermakna bahwa kita harus lebih menjadi pendengar daripada banyak berbicara.