Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juni 2021) |
Gunung Lawu | |
---|---|
Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦭꦮꦸ | |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 3.265 m (10.712 ft)[1] |
Puncak | 3.118 m (10.230 ft)[2] Posisi ke-76 gunung tertinggi di dunia |
Geografi | |
Letak | Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kendal, Jogorogo, Ngrambe, Sine, Ngawi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Indonesia |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Letusan terakhir | 28 November 1885 |
Pendakian | |
Rute termudah | Cemoro Sewu |
Rute normal | Cemoro Kandang, Candi Cetho |
Gunung Lawu (Hanacaraka: ꦒꦸꦤꦸꦁꦭꦮꦸ) adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 mdpl. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Karanganyar di Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan di Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat", yang diperkirakan terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885[3][4] dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Studi pada 2019 tentang geothermal heat flow menyugestikan bahwa Gunung Lawu masih aktif sampai sekarang.[5] Pada tahun 1978, serangkaian gempa bumi dilaporkan dirasakan diarea sekitar Gunung Lawu dan diikuti oleh suara mirip dentuman dari arah gunung.[6] Gunung Lawu merupakan salah satu gunung terdingin di Jawa, setelah Gunung Semeru, dan Gunung Slamet yang merupakan titik terdingin di Jawa.[7]
Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.[7]
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Sedikit ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.