Harem adalah kelompok hewan yang terdiri dari satu atau dua jantan, sejumlah betina, dan keturunan mereka. Jantan yang dominan mengusir jantan lain dan menjaga persatuan kelompok. Jika terdapat jantan kedua, jantan ini tunduk kepada jantan yang dominan. Keturunan yang dihasilkan meninggalkan kelompok harem dan berkelana sebagai individu yang menyendiri atau bergabung dengan kawanan lajang. Betina di dalam kelompok harem mungkin memiliki hubungan kekerabatan dengan satu sama lain. Jantan yang dominan tetap menjadi kepala kelompok harem hingga ia digantikan oleh jantan lain. Dalam beberapa spesies, jantan yang baru menyingkirkan jantan lain sebagai jantan dominan dapat melakukan infantisida.
Bagi jantan, keuntungan sistem harem adalah akses eksklusif terhadap sekelompok betina yang siap kawin. Betina diuntungkan karena menjadi bagian dari kelompok sosial yang stabil dan dapat menerima perawatan sosial serta perlindungan dari predator. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan untuk jantan karena mereka harus menghabiskan banyak energi untuk menguasai atau mempertahankan kelompok harem, sementara betina dapat dirugikan jika keturunan mereka dibunuh akibat persaingan antar jantan.
Contoh hewan yang memiliki sistem harem meliputi rusa merah,[1] anjing laut gajah,[2] kelelawar buah Jamaika,[3] dan babun gelada.[4]