Henriette Marie | |
---|---|
Permaisuri Kerajaan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia | |
Periode | 13 Juni 1625 – 30 Januari 1649 (23 tahun, 231 hari) |
Pendahulu | Anne dari Denmark |
Penerus | Catherine dari Braganza |
Kelahiran | Palais du Louvre, Paris, Prancis | 25 November 1609
Kematian | 10 September 1669 Château de Colombes, Colombes, Prancis | (umur 59)
Pemakaman | 13 September 1669 |
Pasangan | |
Keturunan | |
Wangsa | Bourbon |
Ayah | Henri IV, Raja Prancis |
Ibu | Maria de' Medici |
Agama | Katolik Roma |
Tanda tangan |
Henriette Marie (25 November 1609 – 10 September 1669) adalah Permaisuri Kerajaan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia, serta istri dari Raja Charles I. Ia juga merupakan ibu dari dua penerusnya, Charles II dan James II dan VII. Pada waktu yang sama, berdasarkan dekrit yang dikeluarkan suaminya, ia dikenal sebagai Ratu Mary di Inggris, tetapi ia tidak menyukai nama tersebut dan lebih memilih menggunakan nama "Henriette R" untuk menandatangani surat.[1]
Keyakinan Katolik Roma yang dianut Henriette Marie membuatnya tidak populer di Inggris,[2] serta melarangnya untuk dinobatkan dalam layanan liturgi Gereja Inggris, sehingga ia tidak pernah dinobatkan menjadi permaisuri. Ia mulai melibatkan dirinya dalam urusan nasional pada masa perang saudara dan ia terpaksa harus mencari perlindungan di Prancis setelah kelahiran putri bungsunya, Henrietta pada masa puncak Perang Saudara Inggris Pertama. Eksekusi Raja Charles I pada tahun 1649 membuatnya jatuh miskin. Ia menetap di Paris, lalu kembali ke Inggris setelah kekuasaan Charles II sebagai raja dipulihkan. Pada tahun 1665, ia kembali ke Paris dan meninggal empat tahun kemudian di sana.
Provinsi Maryland di Amerika Utara, yang dikenal sebagai tempat berlindung bagi pemukim Katolik Roma, dinamai demikian untuk menghormatinya. Nama ini kemudian digunakan sebagai nama salah satu negara bagian Amerika Serikat, yaitu Maryland.