| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Hidrogen peroksida
| |||
Nama lain
Dioksidan
Oksidanil Asam perhidroksat 0-hidroksiol Dihidrogen dioksida Air oksigenasi Peroksaan | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
Nomor UN | 2015 (>60% lar.) 2014 (20–60% lar.) 2984 (8–20% lar.) | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
H2O2 | |||
Massa molar | 34,0147 g/mol | ||
Penampilan | Warna biru sangat muda; tak berwarna dalam larutannya | ||
Bau | agak tajam | ||
Densitas | 1,11 g/cm3 (20 °C, 30% (w/w) larutan)[1] 1,45(0) g/cm3 (20 °C, murni) | ||
Titik lebur | −0,43 °C (31,23 °F; 272,72 K) | ||
Titik didih | 150,2 °C (302,4 °F; 423,3 K) (terdekomposisi) | ||
Dapat campur | |||
Kelarutan | larut dalam eter, alkohol tak larut dalam petroleum eter | ||
log P | -0,43[2] | ||
Tekanan uap | 5 mmHg (30 °C)[3] | ||
Keasaman (pKa) | 11,75 | ||
−17,7·10−6 cm3/mol | |||
Indeks bias (nD) | 1,4061 | ||
Viskositas | 1,24(5) cP (20 °C) | ||
2,26 D | |||
Termokimia | |||
Kapasitas kalor (C) | 1,26(7) J/(g·K) (gas) 2,61(9) J/(g·K) (cairan) | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−187,80 kJ/mol | ||
Farmakologi | |||
Kode ATC | A01 D08AX01, D11AX25, S02AA06 | ||
Bahaya | |||
Lembar data keselamatan | ICSC 0164 (>60% soln.) | ||
Piktogram GHS | |||
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} | ||
H271, H302, H314, H332, H335, H412 | |||
P280, P305+351+338, P310 | |||
Titik nyala | Tidak mudah terbakar | ||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
1.518 mg/kg 2.000 mg/kg (oral, mencit)[4] | ||
LC50 (konsentrasi median)
|
1.418 ppm (tikus, 4 hr)[4] | ||
LCLo (terendah tercatat)
|
227 ppm (mencit)[4] | ||
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |||
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)[3] | ||
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)[3] | ||
IDLH (langsung berbahaya)
|
75 ppm[3] | ||
Senyawa terkait | |||
Senyawa terkait
|
Air Ozon Hidrazin Hidrogen sulfida Hidrogen disulfida Dioksigen difluorida | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
verifikasi (apa ini ?) | |||
Referensi | |||
Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia dengan rumus H2O2. Dalam bentuk murninya, ia berupa cairan bening berwarna biru pucat,[5] sedikit lebih kental daripada air. Hidrogen peroksida adalah peroksida paling sederhana (senyawa dengan ikatan tunggal oksigen–oksigen). H2O2 digunakan sebagai oksidator, zat pemutih, dan antiseptik. Hidrogen peroksida pekat, atau "peroksida uji tinggi", adalah spesies oksigen reaktif dan telah digunakan sebagai propelan roket.[6] Sifat kimianya didominasi oleh ketidakstabilan ikatan peroksidanya.
Hidrogen peroksida tidak stabil dan perlahan terurai jika terpapar cahaya. Hidrogen peroksida biasanya disimpan dengan zat penstabil dalam larutan asam lemah dalam botol berwarna gelap, karena ketidakstabilannya. Hidrogen peroksida ditemukan dalam sistem biologis termasuk tubuh manusia. Enzim yang menggunakan atau menguraikan hidrogen peroksida diklasifikasikan sebagai peroksidase.