Hipertensi paru |
---|
|
Diagram yang mengilustrasikan hipertensi paru |
|
Nama lain | Hipertensi arterial paru, hipertensi pulmonal |
---|
Spesialisasi | Pulmonologi, kardiologi |
---|
Penyebab | Multifaktor |
---|
Faktor risiko | Riwayat keluarga, emboli paru, HIV/AIDS, penyakit sel sabit, penggunaan kokain, penyakit paru obstruktif kronis, apnea tidur, tinggal di daerah ketinggian, kehamilan, jenis kelamin |
---|
Awal muncul | Usia 20 hingga 60 |
---|
Durasi | Kronis |
---|
Diagnosis | Kateterisasi jantung kanan |
---|
Perawatan | Terapi pendukung, terapi spesifik, transplantasi paru |
---|
Pengobatan | Epoprostenol, treprostinil, iloprost, bosentan, ambrisentan, macitentan, sildenafil |
---|
Hipertensi paru atau hipertensi pulmonal adalah kondisi peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah arteri yang berasal dari jantung menuju paru-paru yang menyebabkan jantung sebelah kanan bekerja lebih keras.[1][2][3] Gejala yang timbul adalah gejala khas yang akan ditemukan pada seseorang dengan gagal fungsi jantung kanan yaitu sesak napas, napas pendek atau terputus-putus, nyeri dada, mudah lelah saat beraktivitas, batuk, pusing hingga pingsan.[4][5][6][7][8][9][10] Riwayat dalam keluarga, jenis kelamin, kehamilan, tinggal di daerah ketinggian, konsumsi beberapa jenis obat, serta penyakit seperti emboli paru, HIV/AIDS, penyakit sel sabit, penyakit jantung bawaan, penyakit paru obstruktif kronis, dan apnea tidur merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi paru.[6][11]
Pengobatan yang diberikan untuk hipertensi paru tergantung kepada penyakit atau kondisi lain yang menyertainya. Terapi obat spesifik untuk hipertensi paru adalah golongan antagonis kalsium, antagonis reseptor endotel (endothelin receptor antagonist atau ERAs), penghambat fosfodiesterase tipe 5 (phosphodiesterase type 5 atau PDE5), dan stimulan siklase guanilat (guanylate cyclase stimulators atau GCSs), serta analog prostasiklin (prostaglandin I2 atau PGI2), dan agonis reseptor prostasiklin (agonist receptor prostacyclin). Terapi pendukungnya adalah antikoagulan, obat-obat diuretik, oksigen, obat jantung seperti digoksin, serta penanganan terhadap anemia jika ditemukan saat pemeriksaan. Selain terapi obat-obatan, ada pilihan terapi operatif yaitu septostomi atrium, tromboendarterektomi paru, dan transplantasi paru.[12][13][14][15][16]
Hipertensi paru pada wanita setelah masa pubertas 1,7 hingga 1,9 kali lebih banyak dibanding pria. Biasanya penyakit ini menyerang mereka yang berusia 20 hingga 60 tahun, tetapi prevalensi tertinggi ada pada usia 20 hingga 40 tahun. Tingkat kejadian hipertensi paru tidak dipengaruhi oleh ras atau etnis. Penyakit ini merupakan penyakit langka dengan prevalensi secara global adalah 6,6 hingga 26 kasus per 1 juta orang dewasa. Penderita hipertensi paru yang tidak ditangani dapat bertahan hidup sekitar 2,8 hingga 3 tahun. Penyakit ini tidak bisa sembuh dan penderitanya harus mengonsumsi obat seumur hidup.[7][12][17][18][19]
- ^ "Pulmonary Hypertension". Centers for Disease Control and Prevention. 3 Desember 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ "What is pulmonary hypertension?". British Lung Foundation. 8 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-28. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ Waxman, Aaron B.; Loscalzo, Joseph (2018). Jameson, J. Larry; Fauci, Anthony S.; Kasper, Dennis L.; Hauser, Stephen L.; Longo, Dan L.; Loscalzo, Joseph, ed. Harrison's Principles of Internal Medicine (edisi ke-20). New York, NY: McGraw-Hill Education. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 2020-02-19.
- ^ "Pulmonary Hypertension (PH): Symptoms, Diagnosis and Treatment - Symptoma®". www.symptoma.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-21. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ "Orphanet: Pulmonary arterial hypertension". www.orpha.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-24. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ a b "Pulmonary Hypertension | Condition | UT Southwestern Medical Center". utswmed.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ a b "Pulmonary Arterial Hypertension". NORD (National Organization for Rare Disorders). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-29. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ Tierney, Jr., Lawrence M.; McPhee, Stephen J.; papadakis, Maxine A., ed. (2003). Current Medical Diagnosis & Treatment 2003 (edisi ke-42). San Francisco: Appleton & Lange. hlm. 401. ISBN 9780071395939.
- ^ "Pulmonary Hypertension (PH)". Cleveland Clinic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 20 Februari 2020.
- ^ Guignabert, Christophe; Tu, Ly; Hiress, Morane Le; Ricard, Nicolas; Sattler, Caroline; Seferian, Andrei; Huertas, Alice; Humbert, Marc; Montani, David (1 Desember 2013). "Pathogenesis of pulmonary arterial hypertension: lessons from cancer". European Respiratory Review. 22 (130): 543–551. doi:10.1183/09059180.00007513. ISSN 0905-9180. PMID 24293470. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-20.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :39
- ^ a b Nauser, Trenton D.; Stites, Steven W. (1 Mei 2001). "Diagnosis and Treatment of Pulmonary Hypertension". American Family Physician. 63 (9): 1789. ISSN 0002-838X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-30. Diakses tanggal 2020-02-19.
- ^ "Pengobatan Hipertensi Pulmonal". Alodokter. 10 Agustus 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ "Treatments". Pulmonary Hypertension Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-11. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ Blaise, Gilbert; Langleben, David; Hubert, Bernard (1 Desember 2003). "Pulmonary Arterial HypertensionPathophysiology and Anesthetic Approach". Anesthesiology: The Journal of the American Society of Anesthesiologists. 99 (6): 1415–1432. ISSN 0003-3022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-25. Diakses tanggal 2020-02-19.
- ^ "Pulmonary Arterial Hypertension". www.clevelandclinicmeded.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ Chandra, Alexandra Francesca (25 September 2019). "Epidemiologi Hipertensi Pulmonal". Alomedika. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-22. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ "The Underlying Pathophysiology of Pulmonary Arterial Hypertension". AJMC American Journal of Managed Care. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-20. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ "Pulmonary Hypertension Symptoms, Classes, Medications & Life-Expectancy". MedicineNet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-29. Diakses tanggal 19 Februari 2020.