Biografi | |
---|---|
Kelahiran | (fr) Hippolyte Adolphe Taine 21 April 1828 Vouziers |
Kematian | 5 Maret 1893 (64 tahun) rue Cassette (en) |
Tempat pemakaman | Menthon-Saint-Bernard Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Q65498963 | |
1892 – 1893 | |
16 Seat 25 of the Académie française (en) | |
14 November 1878 – 5 Maret 1893 ← Louis de Loménie (en) – Albert Sorel (mul) → | |
Q65498963 | |
1878 – 1886 | |
Data pribadi | |
Pendidikan | Lycée Condorcet École Normale Supérieure |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Filsafat |
Pekerjaan | filsuf, sejarawan seni, penulis, sejarawan, kritikus sastra |
Bekerja di | Beaux-Arts de Paris Universitas Oxford École Spéciale Militaire de Saint-Cyr (en) |
Aliran | Positivisme |
Nama pena | Frédéric-Thomas Graindorge |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Thérèse Taine (en) |
Penghargaan
| |
Hippolyte Taine (lahir di Vouziers, Ardennes 21 April 1821; meninggal di Paris 5 Maret 1893) adalah seorang filsuf dan sejarawan terkemuka di akhir abad 29 di Prancis,, guru besar filsafat di Nevers, di Sekolah École des Beaux-Arts.[1][2] Bahan-bahan kuliahnya dikumpulkannya dan dibukukan dengan judul Philosophie de l'art. Filsafat dari Taine memang banyak membahas tentang seni, yang menurutnya sangat ditentukan oleh ras atau bangsa, lingkungan (lillie) dan momen.[1] Pemikiran cemerlangnya dituangkan dalam karya Historie de la littérature anglaise yang dilengkapi dengan pendahuluan yang menunjukkan kecakapannya.[1] Sebagai ahli dalam berpikir, ia bercorak positivis dan terpengaruh oleh August Comte dan Stuart Mill.[1] Selain itu tampak ia juga dipengaruhi oleh Baruch Spinoza dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel.[1] Bersama Renan, ia menjadi pemimpin terkemuka generasi tahun 1860.[1] Teorinya bersifat determenistik yang saat ini sudah jarang dipakai.[1]
Taine mulai mengajar di École pada tahun 1864 sebagai profesor seni, ia banyak digemari oleh mahasiswanya.[2] Ia mengkritik paradigma berpikir orang Prancis yang kala itu cukup emosional, beraura menghakimi, dan hanya berpikir dengan analisis rasional.[2] Ia memang mewacanakan pandangan tentang seni sebagai salah satu sudut pandang dalam bersikap. Disertasinya membahas tentang puisi, berjudul La Fontaina (tahun 1853) ketika ia berumur 21 tahun.[2]
Beberapa karyanya yang lain di antaranya,[2]