Ilmu lingkungan

Biodiversitas terumbu karang. Pemanasan global mampu menyebabkan keasaman laut meningkat, sehingga alga penutup tubuh terumbu karang terganggu dan terkikis oleh asam tersebut. Terumbu karang juga bereaksi dengan polutan, sehingga ekosistem terumbu karang dapat menjadi indikator kerusakan lingkungan, global maupun lokal

Ilmu lingkungan adalah disiplin ilmiah yang menggabungkan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi secara kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.[1] Dasar dari ilmu lingkungan sekaligus penerapannya yaitu pada ekologi.[2] Ilmu lingkungan memiliki prinsip dasar yaitu prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, kegunaan, arus informasi aktual, dan keberlanjutan.[3] Secara fisik, ilmu lingkungan meliputi segala unsur dan faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup manusia. Ilmu lingkungan berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, hukum, filsafat, dan agama.[4] Cabang keilmuan dari ilmu lingkungan sangat beragam karena ilmu lainnya dapat diterapkan pada kajian lingkungan.[5]

  1. ^ Environmental Science: Iowa State University. Environmental Sciences provides an integrated and interdisciplinary approach to understand and mitigate hazards arising from anthropogenic and natural activities by focusing on key areas of environmental chemistry, earth sciences, environmental engineering, atmospheric sciences, and sustainable systems. http://www.ensci.iastate.edu (Accessed 17 February 2010)
  2. ^ Wiryono 2013, hlm. 2.
  3. ^ Rizal 2017, hlm. 14-15.
  4. ^ Wiryono 2013, hlm. 4-5.
  5. ^ Wiryono 2013, hlm. 5.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy