Intervensi militer di Libya 2011 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang saudara Libya 2011 | |||||||
Peta konflik | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Negara-negara yang menegakkan Resolusi Keamanan PBB 1973:
Tahap 1 : SEAD Tahap 2 : CAP Berperang bersama (angkatan darat) |
Pendukung : Algeria Belarus Korea Utara | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Nicolas Sarkozy Mahmoud Jebril |
Muammar Qaddafi Hugo Chavez | ||||||
Korban | |||||||
106 tentara, 74 tank, 80 lapis baja pengangkut personel,12 peluncur roket, ratusan truk bak terbuka[1] Bagian dari sistem pertahanan udara dan infrastruktur militer umum[2] | |||||||
Tidak diketahui jumlah korban sipil* | |||||||
*Pemerintah dan sumber-sumber medis mengklaim 64-90 warga sipil tewas dan 150 terluka, namun informasi ini belum dikonfirmasi secara independen dan tokoh pemerintah telah ditunjukkan sebagai tidak dapat diandalkan atau informasi yang salah.[3] Militer AS telah membantah ada korban sipil terjadi.[4] |
Intervensi militer di Libya dimulai pada 19 Maret 2011 ketika pasukan dari banyak bangsa melakukan intervensi militer di Libya untuk mendukung pemberontakan bersenjata dan untuk menegakkan zona larangan terbang di wilayah udara Libya dibentuk oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 pada 17 Maret 2011.[5] Zona larangan terbang diusulkan selama perang saudara Libya 2011 untuk mencegah pasukan pemerintah yang setia kepada Muammar Qaddafi dari melakukan serangan udara terhadap pasukan pemberontak.