Invasi Tulagi

Invasi Tulagi
Bagian dari the Perang Pasifik Perang Dunia II

Perwira dan bintara Jepang dari Korps Khusus Pendarat Angkatan Laut 3 Kure yang merebut Tulagi, Mei 1942.
Tanggal3 Mei 1942–4 Mei 1942
LokasiPulau Tulagi dan Pulau Gavutu, Kepulauan Solomon
Hasil Tentara Jepang menduduki Tulagi dan pulau-pulau sekitarnya
Pihak terlibat
Tentara Sekutu yang terdiri dari:
 Australia
 Britania Raya
 Amerika Serikat
 Kekaisaran Jepang
Tokoh dan pemimpin
Britania Raya William Sydney Marchant (darat),
Amerika Serikat Frank Jack Fletcher (laut)
Kekaisaran Jepang Isoroku Yamamoto,
Kekaisaran Jepang Shigeyoshi Inoue,
Kekaisaran Jepang Aritomo Goto,
Kekaisaran Jepang Kiyohide Shima
Kekuatan
1 kapal induk,
3 kapal penjelajah,
4 kapal perusak,
58 pesawat terbang[1]
2 kapal perusak,
5 kapal penyapu ranjau,
2 kapal penyebar ranjau,
1 kapal angkut,
2 kapal buru selam,
6 pesawat terbang,
400–500 prajurit[2][3][4]
Korban
4 pesawat hancur[5] 1 kapal perusak,
3 kapal penyapu ranjau karam,
1 kapal perusak,
2 kapal penyebar ranjau,
1 kapal transpor rusak,
5–6 pesawat hancur,
87 prajurit tewas[6][7]

Invasi Tulagi 3 Mei dan 4 Mei 1942 adalah bagian dari Operasi Mo yang merupakan strategi Kekaisaran Jepang dalam Perang Pasifik di kawasan Pasifik Selatan dan Pasifik Barat Daya. Menurut rencana invasi, prajurit Angkatan Laut Kekaisaran Jepang didaratkan untuk merebut Tulagi dan pulau-pulau sekitarnya di Protektorat Kepulauan Solomon. Pendudukan Tulagi oleh Jepang dimaksudkan untuk menutupi serangan mengapit dan memberikan dukungan bagi pasukan Jepang yang maju ke Port Moresby di Guinea Baru, serta menyediakan pangkalan bagi pasukan Jepang untuk mengancam dan menghancurkan rute logistik dan komunikasi antara Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Tanpa kekuatan yang berarti untuk dapat menahan ofensif Jepang di Solomon, Residen Komisaris Inggris untuk Protektorat Kepulauan Solomon beserta sejumlah tentara Australia yang ditugaskan untuk mempertahankan Tulagi dievakuasi dari Tulagi sebelum kedatangan tentara Jepang pada 3 Mei. Meskipun demikian, keesokan harinya, sebuah gugus tugas kapal induk Amerika Serikat menyerang pasukan pendarat Jepang di Tulagi dengan serangan udara yang menghancurkan atau merusak beberapa kapal-kapal dan pesawat terbang Jepang yang membantu pendaratan. Gugus tugas kapal induk Amerika Serikat tersebut sebenarnya sedang dalam perjalanan untuk mengatasi Jepang yang sedang maju menuju Port Moresby, dan berakhir dengan Pertempuran Laut Karang. Pada akhirnya, tentara Jepang berhasil menduduki Tulagi, dan mulai membangun sebuah pangkalan angkatan laut berukuran kecil.

Selama beberapa bulan berikutnya, Jepang mendirikan stasiun pengisian bahan bakar angkatan laut, pusat komunikasi, dan pangkalan pesawat pengintai amfibi di Tulagi, dan pulau-pulau kecil Gavutu dan Tanambogo yang berdekatan. Pada Juli 1942, Jepang mulai membangun lapangan terbang besar di Pulau Guadalkanal yang berdekatan. Kegiatan Jepang di Tulagi dan Guadalkanal diamati oleh pesawat pengintai Sekutu, serta personel penjaga pantai Coastwatchers Australia yang ditempatkan di daerah tersebut. Dengan alasan kegiatan Jepang mengancam jalur komunikasi dan logistik Sekutu di Pasifik Selatan, pasukan Sekutu melakukan serangan balasan dengan melakukan pendaratan di Guadalkanal dan Tulagi pada 7 Agustus 1942, dan memulai Kampanye Guadalkanal yang menentukan, dan serangkaian pertempuran antara Jepang dan Sekutu yang bersama-sama dengan kampanye Guinea Baru akhirnya menentukan hasil akhir perang di Pasifik Selatan.

  1. ^ Hackett, CombinedFleet.com, "IJN Minelayer OKINOSHIMA: Tabular Record of Movement."
  2. ^ D'Albas, Death of a Navy, p. 110.
  3. ^ Hackett, Combinedfleet.com.
  4. ^ Jersey, Hell's Islands, p. 58–60.
  5. ^ Cressman, pp. 91–94, McCarthy, p. 80, Lundstrom, p. 149, and Lord, pp. 10–11.
  6. ^ Hackett, CombinedFleet.com, "IJN Minelayer OKINOSHIMA: Tabular Record of Movement," and IJN Seaplane Tender KIYOKAWA MARU: Tabular Record of Movement." Aircraft losses included two to four F1M2 "Petes" and one or two E8N2 "Daves" from Kiyokawa Maru and Kamikawa Maru.
  7. ^ Gill, Royal Australian Navy, p. 44.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy