53I Iodin | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /iodin/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | padatan abu-abu metalik berkilau, cairan hitam/ungu, gas berwarna ungu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Iodin dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 53 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 17 (halogen) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam diatomik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Kr] 4d10 5s2 5p5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 18, 7 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | (I2) 386,85 K (113,7 °C, 236,66 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | (I2) 457,4 K (184,3 °C, 363,7 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 4,933 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik tripel | 386,65 K, 12,1 kPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik kritis | 819 K, 11,7 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | (I2) 15,52 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | (I2) 41,57 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | (I2) 54,44 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap (rombus)
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −1, +1, +3, +4, +5, +6, +7 (oksida asam kuat) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,66 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1008,4 kJ/mol ke-2: 1845,9 kJ/mol ke-3: 3180 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 140 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 139±3 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 198 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | ortorombus berpusat muka | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 0,449 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 1,3×107 Ω·m (suhu 0 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −88,7×10−6 cm3/mol (298 K)[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 7,7 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7553-56-2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan dan isolasi pertama | B. Courtois (1811) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop iodin yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Iodin atau yodium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang I dan nomor atom 53. Menjadi unsur halogen stabil terberat, ia merupakan padatan nonlogam semi-berkilau pada kondisi standar yang melebur membentuk cairan berwarna lembayung tua pada suhu 114 °C (237 °F), dan mendidih menjadi gas berwarna lembayung pada 184 °C (363 °F). Unsur ini ditemukan oleh kimiawan Prancis Bernard Courtois pada tahun 1811 dan diberi nama dua tahun kemudian oleh Joseph L. Gay-Lussac, dari bahasa Yunani Kuno Ιώδης 'berwarna lembayung'.
Iodin terjadi dalam banyak keadaan oksidasi, meliputi iodida (I−), iodat (IO−3), dan berbagai anion periodat. Ia adalah halogen stabil yang paling tidak melimpah, menjadi unsur paling melimpah ke-61. Sebagai nutrisi mineral esensial terberat, iodin diperlukan untuk sintesis hormon tiroid.[4] Kekurangan iodin mempengaruhi sekitar dua miliar orang dan merupakan penyebab utama kecacatan intelektual yang dapat dicegah.[5]
Produsen iodin yang dominan saat ini adalah Chili dan Jepang. Karena nomor atomnya yang tinggi dan kemudahannya menempel pada senyawa organik, ia juga disukai sebagai bahan radiokontras yang tidak beracun. Karena kekhususan serapannya oleh tubuh manusia, isotop radioaktif iodin juga dapat digunakan untuk mengobati kanker tiroid. Iodin juga digunakan sebagai katalis dalam produksi industri dari asam asetat dan beberapa polimer.
Unsur ini terdapat dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[6]