Ipik Gandamana ᮄᮕᮤᮊ᮪ ᮌᮔ᮪ᮓᮙᮔ | |
---|---|
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-14 | |
Masa jabatan 10 Juli 1959 – 27 Agustus 1964 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Soekarno |
Gubernur Jawa Barat ke-6 | |
Masa jabatan 1 Juli 1956 – 1 Februari 1960 Menjabat bersama Oja Somantri | |
Wakil Gubernur Jawa Barat ke-2 | |
Masa jabatan 1947–1952 | |
Gubernur |
|
Informasi pribadi | |
Lahir | Raden Ipik Gandamana Sumawinata 30 November 1906 Purwakarta, Jawa Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 6 Agustus 1979 Bandung, Indonesia | (umur 72)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Nyi Raden Endeh Soekarsih Natanegara |
Anak |
|
Orang tua | Raden Sumawinata (ayah) |
Kerabat |
|
Sunting kotak info • L • B |
Ipik Gandamana (Aksara Sunda: ᮄᮕᮤᮊ᮪ ᮌᮔ᮪ᮓᮙᮔ; 30 November 1906 – 6 Agustus 1979) adalah gubernur Jawa Barat periode 1956–1960. Ipik dibesarkan di Banten. Perjalanan karier kedinasannya berawal sebagai CA (candidate ambtenar) pada zaman pendudukan Jepang dan ditempatkan di Bogor selama dua tahun, Kemudian menjadi Mantri Polisi di Cikijing, menjadi Mantri Kabupaten Jakarta tahun 1931. Patih Bogor tahun 1946, Bupati Bogor 1948–1949 merangkap Bupati Lebak serta menjadi Gubernur Jawa Barat (1956–1960).[1] Ia juga termasuk salah satu tokoh yang ikut mengusulkan pendirian Universitas Padjadjaran.[2] Selain itu, ia adalah kakek dari mantan Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi Iwan Sulandjana[2] dan mantan Rektor Universitas Kebangsaan, Boyke Setiawan.