Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Artikel biografi ini ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Isran Noor | |
---|---|
Gubernur Kalimantan Timur ke-10 | |
Masa jabatan 1 Oktober 2018 – 1 Oktober 2023 | |
Wakil | Hadi Mulyadi |
Bupati Kutai Timur ke-3 | |
Masa jabatan 4 Februari 2009 – 30 Maret 2015 (Penjabat: 17 Desember 2008 – 4 Februari 2009) | |
Wakil | Ardiansyah Sulaiman |
Pendahulu Awang Faroek Ishak | |
Wakil Bupati Kutai Timur ke-2 | |
Masa jabatan 13 Februari 2006 – 17 Desember 2008 | |
Gubernur | Yurnalis Ngayoh |
Bupati | Awang Faroek Ishak |
Pengganti Ardiansyah Sulaiman | |
Ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Ke-7 | |
Masa jabatan 10 November 2022 – 2 Oktober 2023 | |
Presiden | Joko Widodo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 September 1959 Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Demokrat |
Afiliasi politik lainnya | |
Suami/istri | |
Anak | 3 |
Profesi | Politikus |
Situs web | www |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si. (lahir 20 September 1959) adalah Gubernur Kalimantan Timur yang menjabat antara 1 Oktober 2018 dan 1 Oktober 2023.
Ia pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur antara 2009–2015. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua umum APKASI.[1] Ia pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diadakan Partai Demokrat namun tidak lolos.[2]
Isran Noor yang berdarah Kutai dan Banjar ini mulai menjabat sebagai bupati Kutim pada tanggal 4 Februari 2009[3] menggantikan Awang Faroek Ishak yang terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2013.
Sebelumnya, Isran Noor merupakan wakil bupati Kutai Timur bersama dengan Awang Faroek setelah memenangkan Pilkada Kutai Timur pada Desember 2005 dan dilantik sebagai pasangan terpilih bupati dan wakil bupati Kutai Timur pada tanggal 13 Februari 2006.[4]
Pada Pilkada Kutim untuk masa jabatan 2011–2016, Isran mendaftar menjadi kandidat calon bupati Kutai Timur, berpasangan dengan calon wakil bupati Ardiansyah. Pilkada Kutim dilaksanakan pada tanggal 27 November 2010. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang digelar KPUD Kutim, Isran-Ardiansyah mendapatkan dukungan lebih dari separuh pemilih, yaitu sebanyak 51,10 persen.[5]
Pada 30 Maret 2015, Isran resmi berhenti sebagai bupati.[6]
Antara 23 Juni 2015 dan 27 Agustus 2016 Isran Noor menjadi Plt. Ketua Umum PKPI setelah Sutiyoso mengundurkan diri perihal pencalonannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara [7]