Jari-jari lengkung terkecil pada rel kereta adalah desain jari-jari atau radius terpendek yang masih bisa ditoleransi untuk garis tengah rel kereta di bawah kondisi tertentu. Pengaruhnya penting terhadap biaya konstruksi dan biaya operasi serta kombinasi dengan kondisi superelevasi (kemiringan di tikungan yang menyebabkan perbedaan ketinggian pada kedua rel) pada kasus rel kereta, guna menentukan kecepatan aman maksimum pada sebuah tikungan. Jari-jari terkecil pada sebuah lengkungan atau kurva merupakan salah satu parameter dalam desain gerbong kereta,[1] demikian juga dengan trem,[2] monorel dan Automated guideway transit (AGT) yang juga harus mengikuti ketentuan jari-jari lengkung terkecil atau minimum.