Jayawarman VII | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja Khmer | |||||
Berkuasa | 1181-1218 | ||||
Penobatan | 1182 | ||||
Pendahulu | Tribhuwanadityawarman (sebelum invasi Cham) | ||||
Penerus | Indrawarman II | ||||
Kelahiran | 1122/1125 Angkor, Kerajaan Khmer | ||||
Kematian | 1218 Yasodharapura, Kerajaan Khmer | ||||
Permaisuri | Jayarajadewi, Indradewi | ||||
Keturunan | Sikhara Mahadewi (Permaisuri Pho Khun Pha Mueang) | ||||
| |||||
Ayah | Dharanindrawarman II | ||||
Ibu | Sri Jayarajacudamani | ||||
Agama | Buddha Mahayana |
Jayawarman VII (bahasa Khmer: ជ័យវរ្ម័នទី៧, 1125–1218) dengan nama anumerta Mahaparamasaugata, adalah raja Kerajaan Khmer. Dia adalah putra Raja Dharanindrawarman II (memerintah 1150-1160) dan Ratu Sri Jayarajacudamani. Raja Jayawarman VII adalah raja pertama yang menganut agama Buddha, karena hanya 1 raja Khmer sebelumnya yang beragama Buddha. Raja agung ini dikenal karena membebaskan Kerajaan Khmer dari penjajahan kerajaan Champa. Ia juga dikenal sebagai peletak dasar pembangunan ibu kota barunya Angkor Thom dengan candi agung negara Bayon. Jayawarman VII menikahi Jayarajadewi dan kemudian, setelah kematian Sang Ratu, ia menikahi saudari Sang Ratu bernama Indradewi. Kedua perempuan ini diduga menjadi inspirasi dan sangat mempengaruhi sang raja, terutama iman sang raja terhadap agama Buddha, suatu hal yang tidak lazim karena kebanyakan raja Khmer adalah penganut Hindu.