Jean-Claude Juncker | |
---|---|
Presiden Komisi Eropa | |
Masa jabatan 1 November 2014 – 30 November 2019 | |
Wakil Presiden | Frans Timmermans |
Perdana Menteri Luksemburg | |
Masa jabatan 20 Januari 1995 – 4 Desember 2013 | |
Penguasa monarki | Jean Henri |
Wakil | Jacques Poos Lydie Polfer Jean Asselborn |
Informasi pribadi | |
Lahir | 9 Desember 1954 Redange, Luksemburg |
Partai politik | Partai Rakyat Kristen Sosial |
Suami/istri | Christiane Frising |
Alma mater | Universitas Strasbourg |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Jean-Claude Juncker (lahir 9 Desember 1954) adalah seorang politikus Luksemburg yang menjadi Presiden Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, dari tahun 2014 sampai 2019. Sebelumnya Juncker adalah Perdana Menteri Luksemburg periode 1995−2013, serta Menteri Keuangan dari tahun 1989 sampai 2009. Dia adalah kepala terlama dari pemerintah nasional di Uni Eropa, dan salah satu pemimpin yang paling lama menjabat yang dipilih secara demokratis di dunia,[1] masa jabatannya meliputi puncak krisis utang Eropa. Dari 2005−2013 Juncker menjabat sebagai Presiden permanen pertama Eurogroup.
Partai Rakyat Eropa (EPP) mencalonkan Juncker sebagai calon pemimpin, atau spitzenkandidat, untuk presiden Komisi dalam pemilu 2014. EPP memenangkan 220 dari 751 kursi di [[parlemen Eropa|parlemen. Pada tanggal 27 Juni, Dewan Eropa secara resmi menominasikan Juncker untuk posisi tersebut,[2][3][4] dan pada tanggal 15 Juli, Parlemen Eropa memilihnya dengan mayoritas 422 suara dari total 729 suara.[5] Ia menggantikan Jose Manuel Barroso sebagai presiden pada 1 November 2014.[6] Juncker telah menyatakan bahwa prioritasnya adalah menciptakan pasar tunggal digital, pengembangan serikat energi Uni Eropa, negosiasi perjanjian perdagangan trans Atlantik, reformasi persatuan ekonomi dan moneter yang berkelanjutan, dengan dimensi sosial dalam pikiran dan 'menargetkan kapasitas fiskal' untuk zona Euro, serta menegosiasikan kesepakatan baru dengan Britania.[7]